Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa Demo Pertanyakan Legalitas Unidar

Ambon, Malukupost.com - Ratusan mahasiswa Universitas Darusalam (Unidar) Ambon melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Maluku, Senin (7/11), dalam rangka menuntut jawaban dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi selama 4 tahun di Unidar. Berdasarkan pantauan, unjuk rasa Mahasiswa Unidar Ambon dijaga ketat oleh kepolisian polres pulau Ambon dan pulau-pulau lease dan Satpol PP Provinsi Maluku. Ada dua tuntutan yang disampaikan demonstran, pertama Gubernur harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan nasional di Maluku salah satunya di Unidar. Kedua, Gubernur Maluku harus segera lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Menristekdikti untuk secepatnya diterbitkan SK Untuk dibukanya Pangkalan Data Perguruan Tinggi Unidar dan sekaligus SK pembaharuan izin penyelenggara. Jika pernyataan ini tidak diindahkan maka mahasiswa akan lakukan konsolidasi bersama OKP se-Maluku untuk lakukan gerakan yang jauh lebih besar lagi. Gubernur Maluku, Said Assagaff saat bertemu demonstran mengakui bahwa dirinya telah ditunjuk untuk menerima kuasa dari keluarga Hasan Slamet pendiri Universitas Darusalam, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Universitas tersebut. "Saya sudah beberapa kali mengundang pak Ohorella dan Farida Mony ke ruangan saya, karena darusalam dibangun oleh Gubernur Hasan Slamet. Sejarah darusalam itu hanya beberapa orang saja yang tahu karena banyak sudah meninggal. Dan saya baru saja terima kuasa dari keluarga Hasan Slamet dalam bentuk surat kuasa untuk membesarkan darusalam, Pukul 09.00 WIT di ruangan saya tadi," ungkap Assagaff di depan ratusan masa pendemo. Menurut Assagaff, sekarang ini masalah Unidar telah masuk ke ranah hukum dan tidak bisa lagi diinterferensi. siapapun yang menjadi rektornya, yang penting mahasiswa bisa wisuda. "Sekarang sudah ada di ranah hukum dan tidak bisa di intervensi, entah siapa yang jadi rektor, yang bagi saya kalian wisuda dan Pihak Kopertis harus mengeluarkan izin untuk wisuda," tegasnya. Assagaff katakan, dalam waktu dekat katanya dirinya akan menemui Menristekdikti untuk menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Unidar.
Ambon, Malukupost.com - Ratusan mahasiswa Universitas Darusalam (Unidar) Ambon melakukan unjuk rasa di kantor Gubernur Maluku, Senin (7/11), dalam rangka menuntut jawaban dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk memberikan solusi atas masalah yang terjadi selama 4 tahun di Unidar.

Berdasarkan pantauan, unjuk rasa Mahasiswa Unidar Ambon dijaga ketat oleh kepolisian polres pulau Ambon dan pulau-pulau lease dan Satpol PP Provinsi Maluku.

Ada dua tuntutan yang disampaikan demonstran, pertama Gubernur harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan nasional di Maluku salah satunya di Unidar. Kedua, Gubernur Maluku harus segera lakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Menristekdikti untuk secepatnya diterbitkan SK Untuk dibukanya Pangkalan Data Perguruan Tinggi Unidar dan sekaligus SK pembaharuan izin penyelenggara.

Jika pernyataan ini tidak diindahkan maka mahasiswa akan lakukan konsolidasi bersama OKP se-Maluku untuk lakukan gerakan yang jauh lebih besar lagi.

Gubernur Maluku, Said Assagaff saat bertemu demonstran mengakui bahwa dirinya telah ditunjuk untuk menerima kuasa dari keluarga Hasan Slamet pendiri Universitas Darusalam, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di Universitas tersebut.

"Saya sudah beberapa kali mengundang pak Ohorella dan Farida Mony ke ruangan saya, karena darusalam dibangun oleh Gubernur Hasan Slamet. Sejarah darusalam itu hanya beberapa orang saja yang tahu karena banyak sudah meninggal. Dan saya baru saja terima kuasa dari keluarga Hasan Slamet dalam bentuk surat kuasa untuk membesarkan darusalam, Pukul 09.00 WIT di ruangan saya tadi," ungkap Assagaff di depan ratusan masa pendemo.

Menurut Assagaff, sekarang ini masalah Unidar telah masuk ke ranah hukum dan tidak bisa lagi diinterferensi. siapapun yang menjadi rektornya, yang penting mahasiswa bisa wisuda.

"Sekarang sudah ada di ranah hukum dan tidak bisa di intervensi, entah siapa yang jadi rektor, yang bagi saya kalian wisuda dan Pihak Kopertis harus mengeluarkan izin untuk wisuda," tegasnya.

Assagaff katakan, dalam waktu dekat katanya dirinya akan menemui Menristekdikti untuk menyampaikan aspirasi dari mahasiswa Unidar.

"Ketua Yayasan sekarang saya. Kita cari solusi bukan cuman untuk anda tetapi juga untuk adik-adik kalian. Saya akan ketemu dengan menteri dan minta hak-hak mahasiswa dapat diperhatikan. Siapapun rektor kalian tetap wisuda tetap jalan. Ini janji saya ke kalian," pungkasnya. (MP-7)

Subscribe to receive free email updates: