BLOKBERITA, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta Polri jangan kalah dari kelompok-kelompok kecil yang ingin merusak keberagaman dan persatuan di Indonesia.
Presiden juga meminta Polri tidak ragu menindak kelompok-kelompok seperti itu.
" Jangan ragu dalam bertindak untuk penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri, ragu, apalagi kalah, terhadap kelompok, organisasi, atau tokoh siapa pun," ujar Jokowi dalam acara pengarahan kepada jajaran Polri di Aula PTIK, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Dalam pengarahan itu hadir 602 personel Polri. Mereka terdiri dari bintara serta perwira komandan grup dan komandan peleton yang menjaga unjuk rasa 4 November lalu.
Kapolda seluruh Indonesia, perwira menengah, perwira tinggi, serta pejabat utama di lingkungan Mabes Polri juga hadir dalam pengarahan itu.
Jokowi melanjutkan, hanya dengan penegakan hukum terhadap para perusak keberagaman dan persatuan itulah negara Indonesia akan kuat dan berjaya di mata dunia internasional.
" Dan itu terletak di tangan saudara-saudara semuanya. Negara harus kuat. Marwah institusi Polri harus tetap dijaga. Sekali lagi, saya mengingatkan, penegakan hukum yang jelas dan tegas harus dilakukan," ujar Jokowi.
Kepala Negara kini tengah melakukan konsolidasi pasca-aksi unjuk rasa mendesak proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jokowi sudah bertemu pengurus PBNU dan Muhammadiyah serta jajaran TNI dan Polri.
Pasca-kerusuhan pada Jumat malam, Presiden menyebut adanya aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi.
Aksi unjuk rasa di depan Istana pada Jumat siang hingga petang berjalan damai dan tertib. Namun, pada Jumat malam kericuhan terjadi. (bin/kmps)