Berikut perkiraan para analis:
- Analis Yuanta Securities Parningotan Julio melihat, IHSG masih berada dalam tekanan sebab asing masih keluar dari emerging market. Pada Jumat lalu saja, meski indeks berhasil ditutup di zona hijau, net sell asing sebesar Rp 628,220 miliar keseluruhan perdagangan.
“Selain itu, dollar AS juga terlihat menguat dan bond yield juga naik,” kata Julio. Pasar diperkirakan masih dibayangi rencana bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve menaikkan bunga.
Parningotan memperkirakan, IHSG Senin akan melemah dengan range 5.015 sampai 5.232.
- Analis Asjaya Indosurya William Surya Wijaya, pola gerak IHSG masih akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dan juga komoditas.
“IHSG setelah menguji support 5.088 terlihat kembali menunjukkan potensi kenaikan yang msih cukup besar,” katanya. Indeks akan berusaha menembus level resistance 5.291. Dengan demikian, investor masih dapat memanfaatkan momentum koreksi wajar untuk melakukan akumulasi pembelian,
“Dalam rentang invesasi jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend,” ujarnya.
- Analis Lautandhana Securindo Krishna Setiawan juga senada memperkirakan indeks masih berada di bawah tekanan dengan support di 5.043 dan resistance di 5.160. Aksi net sell investor asing sepanjang pekan lalu dengan total Rp 2,7 triliun menurutnya masih akan berlanjut hingga pekan depan
“Awal pekan akan relax, tetapi akhir pekan tekanan jual akan besar. Sulit indeks intuk bullish pekan depan, tetapi perhatikan juga arah Rupiah di mana kemungkinan jatuh dalam juga kecil,” ujar Krishna kepada KONTAN.
- Sementara menurut analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji, pada pekan depan IHSG akan mengalami fase konsolidasi dengan kecenderungan positif dalam kisaran 4.940 – 5.290.
“Rencana OPEC dalam pertemuan dengan enam negara produsen minyak yang bukan anggota OPEC untuk merealisasikan harga minyak dunia akan tercapai pada 30 November di Wina. Hal ini dapat memberikan efek positif bagi IHSG,” ujarnya.
Namun demikian, sentimen politik dalam negeri yang tidak kondusif pada aksi demonstrasi Jumat depan menurut Nafan akan memberikan dampak negatif terhadap lajunya IHSG. "Kemungkinan pada akhir pekan depan IHSG akan tertekan," ujarnya. (bazz/kontan)