Disdik Ambon Belum Terapkan "Full Day School"

Ambon, Malukupost.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Ambon belum menerapkan program "full day School" yang ditetapkan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kepala Disdik Ambon, Benny Kainama, Rabu (9/11), mengatakan, Ambon tidak termasuk dalam program Full Day School yang diterapkan pemerintah pada 500 sekolah percontohan tahun ajaran 2016-2017. "Saat ini pemerintah telah menetapkan 500 sekolah yang akan menjadi percontohan penerapan program 'Full Day School' bertujuan untuk peningkatan Pendidikan Penguatan Karakter (PPK),tetapi kota Ambon belum masuk dalam kota percontohan," ujarnya. Diakuinya, penerapan program tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai serta kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) guru. "Sampai saat ini masalah fasilitas pendukung program di sekolah belum mendukung karena penerapan program sekolah sehari penuh hanya bisa dilakukan jika fasilitas telah terpenuhi secara baik," ujarnya. Menurut Benny, dari 500 sekolah yang menjadi percontohan terdapat juga sekolah lain yang berinisiatif mengajukan diri untuk ikut menerapkan "Full Day School" dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota.
Ambon, Malukupost.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Ambon belum menerapkan program "full day School" yang ditetapkan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kepala Disdik Ambon, Benny Kainama, Rabu (9/11), mengatakan, Ambon tidak termasuk dalam program Full Day School yang diterapkan pemerintah pada 500 sekolah percontohan tahun ajaran 2016-2017.

"Saat ini pemerintah telah menetapkan 500 sekolah yang akan menjadi percontohan penerapan program 'Full Day School' bertujuan untuk peningkatan Pendidikan Penguatan Karakter (PPK),tetapi kota Ambon belum masuk dalam kota percontohan," ujarnya.

Diakuinya, penerapan program tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai serta kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) guru.

"Sampai saat ini masalah fasilitas pendukung program di sekolah belum mendukung karena penerapan program sekolah sehari penuh hanya bisa dilakukan jika fasilitas telah terpenuhi secara baik," ujarnya.

Menurut Benny, dari 500 sekolah yang menjadi percontohan terdapat juga sekolah lain yang berinisiatif mengajukan diri untuk ikut menerapkan "Full Day School" dengan dukungan pemerintah kabupaten/kota.

Pihaknya berencana akan mengusulkan sejumlah sekolah di Ambon pada tahun ajaran 2017/2018 dapat menerapkan program Full Day School.

"Kita berharap penerapan program tersebut dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang terkandung didalamnya bisa tercapai," kata Benny.

Ia menjelaskan, sekolah sehari penuh bukan berarti peserta didik belajar seharian di sekolah, tetapi sistem yang diterapkan dapat memastikan bahwa siswa bisa mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, salah satunya kegiatan ekstrakurikuler.

"Melalui program ini setelah belajar setengah hari peserta didik tidak langsung pulang ke rumah. Namun dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dengan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi," tandasnya.

Benny mengemukakan, pihaknya berharap di tahun ajaran mendatang di Kota Ambon sudah bisa menerapkan program Full Day School.

"Kita memang belum bisa memastikan sekolah mana saja yang akan diusulkan ke pusat untuk menerapkan program ini karena harus dilakukan pertemuan dan evaluasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah untuk membicarakan hal tersebut," katanya. (MP-4)

Subscribe to receive free email updates: