"Menurut laporan dari Dinas Pendapatan kepada kita bahwa ada capaian target yang disumbangkan dari pasar tersebut yakni 40 Juta, kalau nihilnya aktifitas kami tidak mengetahui hingga kesitu,"ujar Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Lucky Nikijuluw di Ambon, Senin (31/10).
Nikijuluw katakan, kalaupun yang diberikan dari aktivitas pasar tagalaya kepada pemerintah Kota, maka ini adalah langkah-langkah yang diambil.
“Disperindag setempat dalam hal ini juga telah bekerja keras mengajak PKL untuk menempati pasar tersebut, sehingga aktivitas atau transaksi jual beli bisa kembali ramai,” ungkapnya.
Dijelaskan Nikijuluw, untuk pasar tagalaya, pemerintah daerah harus tetap mendorong para distributor bahan pokok untuk bisa menstabilkan harga bahan pokok (bapok) sehingga yang dijual di pasar tersebut sama dengan harga bapok yang ada di Pasar Mardika.
"Jika yang menjadi kendala dari minimnya transaksi jual beli pada pasar tersebut adalah harga bahan pokok, maka kami meminta dinas terkait untuk mendorong para distributor bahan pokok untuk mensuplay berbagai bahan pokok ke pasar Tagalaya. dengan demikian, kisaran harga pada pasar tersebut tidak begitu signifikan dengan pasar lainnya seperti pasar Mardika. Hal ini juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berbelanja di pasar Tagalaya," tandasnya.
Nikijuluw menambahkan, Bukan hanya itu, info yang didapat fungsi pasar yang dijadikan areal parkir telah mendapatkan attention tegas dari komisi kepada Kepala Bidang supaya bisa mengkonfirmasi kepada Kepala UPTD pasar guna menegur pemilik mobil yang melakukan parkir di dalam areal pasar tersebut. (MP-8)