Pembangunan Masjid Agung Al-Muhajirin Malra Mulai Dilaksanakan

Gubernur Maluku dan Bupati Maluku Tenggara Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembagunan Masjid


Langgur, Malukupost.com - Pembangunan Masjid Agung Al-Muhajirin Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai dilaksanakan dengan ditandai dengan peletakan Batu Pertama Masjid yang dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun di Langgur, Sabtu (1/10). Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan peletakkan batu pertama sebuah masjid dalam Islam adalah sebagai tanda bahwa masjid tersebut akan mulai dibangun. “Peletakan batu pertama untuk membangun rumah Allah ini adalah sebuah manifestasi dari iman dan dari niat yang suci karena Allah. Karena dengan niat yang suci maka sesuatu yang kita rencanakan dan kita lakukan akan dirahmati oleh Allah SWT,” ujarnya. Menurut Assagaff, mayoritas umat Islam belum dapat menjadikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam karena beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian semua pihak. Assagaff berharap, semua pihak dapat menujukkan tingginya keberadaban hidup orang basudara untuk mewujudkan Maluku sebagai Laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia “Mudah-mudahan tahun 2018 kita akan menjadi yang terbaik karena tahun depan saya akan membangun perkampungan multi etnis, multi kultur disamping bandara Pattimura, disitu kita akan membangun Mesjid Gereja dan Pura,” tandasnya. Sementara itu pada kesempatan yang sama, Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun mengatakan, Masjid sebagai rumah Allah, maka mutlak bagi setiap muslim untuk memanfaatkannya untuk bermunajat kepada Tuhan terhadap apa saja yang diinginkan baik di dunia dan akhirat. “Dalam konteks kemasyarakatan, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah semata namun juga berfungsi sebagai muamalah atau pengembangan masyarakat serta pusat pembinaan persatuan umat. Yang lebih utama, mesjid dapat menjadi cermin dari ukhuwah umat dalam bingkai dimensi sosial,” ungkapnya. Menurut Rentanbun, atas dasar hal tersebut serta pertimbangan kapasitas masjid agung Al-Muhajirin maka oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh masyarakat menginginkan masjid agung ini perlu dibangun dan diperluas. “Dilihat dari miniatur dan desain pembangunannya mesjid ini nantinya akan menjadi mesjid terbesar di Maluku Tenggara dan diharapkan dapat menampung jemaah yang lebih banyak. hal yang paling penting adalah dalam areal mesjid ini akan dibangun pula miniatur berupa ka’bah yang dapat dimanfaatkan dalam manasyik haji bagi calon jemaah haji Kabupaten Maluku Tenggara” tandasnya. Rentanubun menambahkan, selain itu, akses mesjid dari dan menuju LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara diharapkan dapat mendorong aktifitas pendidikan islam, dakwah islamiyah serta pembinaan umat islam yang semakin maju dan berkembang. Dijelaskan Rentanubun, selain pembangunan masjid, pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan gereja dan pura sebagai wujud komitmen pembangunan keagamaan yang dinamis dan harmonis. “Komitmen tunggal kami adalah menjadikan Maluku Tenggara sebagai replikan kehidupan keagamaan semua agama serta menjadi contoh kehidupan keagamaan yang toleran sebagaimana terbangun sejak leluhur kita,” tegasnya. Acara peletakan batu pertama masjid Al-Muhajirin dihadiri pula oleh Sekda Maluku Tenggara, Sekda Kota Tual, Ketua DPRD Maluku Tenggara, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua MUI, Imam Masjid Al Fatah Ambon, Dandim 1503 Maluku Tenggara, Danlanal Tual, Danlanud Langgur, Kapolres Maluku Tenggara, dan unsur muspida di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. (MP-15)
Langgur, Malukupost.com - Pembangunan Masjid Agung Al-Muhajirin Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai dilaksanakan dengan ditandai dengan peletakan Batu Pertama Masjid yang dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun di Langgur, Sabtu (1/10).

Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan peletakkan batu pertama sebuah masjid dalam Islam adalah sebagai tanda bahwa masjid tersebut akan mulai dibangun.

“Peletakan batu pertama untuk membangun rumah Allah ini adalah sebuah manifestasi dari iman dan dari niat yang suci karena Allah. Karena dengan niat yang suci maka sesuatu yang kita rencanakan dan kita lakukan akan dirahmati oleh Allah SWT,” ujarnya.


Menurut Assagaff, mayoritas umat Islam belum dapat menjadikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam karena beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian semua pihak.

Assagaff berharap, semua pihak dapat menujukkan tingginya keberadaban hidup orang basudara untuk mewujudkan Maluku sebagai Laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia

“Mudah-mudahan tahun 2018 kita akan menjadi yang terbaik karena tahun depan saya akan membangun perkampungan multi etnis, multi kultur disamping bandara Pattimura, disitu kita akan membangun Mesjid Gereja dan Pura,” tandasnya.

Langgur, Malukupost.com - Pembangunan Masjid Agung Al-Muhajirin Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai dilaksanakan dengan ditandai dengan peletakan Batu Pertama Masjid yang dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun di Langgur, Sabtu (1/10). Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan peletakkan batu pertama sebuah masjid dalam Islam adalah sebagai tanda bahwa masjid tersebut akan mulai dibangun. “Peletakan batu pertama untuk membangun rumah Allah ini adalah sebuah manifestasi dari iman dan dari niat yang suci karena Allah. Karena dengan niat yang suci maka sesuatu yang kita rencanakan dan kita lakukan akan dirahmati oleh Allah SWT,” ujarnya. Menurut Assagaff, mayoritas umat Islam belum dapat menjadikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam karena beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian semua pihak. Assagaff berharap, semua pihak dapat menujukkan tingginya keberadaban hidup orang basudara untuk mewujudkan Maluku sebagai Laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia “Mudah-mudahan tahun 2018 kita akan menjadi yang terbaik karena tahun depan saya akan membangun perkampungan multi etnis, multi kultur disamping bandara Pattimura, disitu kita akan membangun Mesjid Gereja dan Pura,” tandasnya. Sementara itu pada kesempatan yang sama, Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun mengatakan, Masjid sebagai rumah Allah, maka mutlak bagi setiap muslim untuk memanfaatkannya untuk bermunajat kepada Tuhan terhadap apa saja yang diinginkan baik di dunia dan akhirat. “Dalam konteks kemasyarakatan, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah semata namun juga berfungsi sebagai muamalah atau pengembangan masyarakat serta pusat pembinaan persatuan umat. Yang lebih utama, mesjid dapat menjadi cermin dari ukhuwah umat dalam bingkai dimensi sosial,” ungkapnya. Menurut Rentanbun, atas dasar hal tersebut serta pertimbangan kapasitas masjid agung Al-Muhajirin maka oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh masyarakat menginginkan masjid agung ini perlu dibangun dan diperluas. “Dilihat dari miniatur dan desain pembangunannya mesjid ini nantinya akan menjadi mesjid terbesar di Maluku Tenggara dan diharapkan dapat menampung jemaah yang lebih banyak. hal yang paling penting adalah dalam areal mesjid ini akan dibangun pula miniatur berupa ka’bah yang dapat dimanfaatkan dalam manasyik haji bagi calon jemaah haji Kabupaten Maluku Tenggara” tandasnya. Rentanubun menambahkan, selain itu, akses mesjid dari dan menuju LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara diharapkan dapat mendorong aktifitas pendidikan islam, dakwah islamiyah serta pembinaan umat islam yang semakin maju dan berkembang. Dijelaskan Rentanubun, selain pembangunan masjid, pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan gereja dan pura sebagai wujud komitmen pembangunan keagamaan yang dinamis dan harmonis. “Komitmen tunggal kami adalah menjadikan Maluku Tenggara sebagai replikan kehidupan keagamaan semua agama serta menjadi contoh kehidupan keagamaan yang toleran sebagaimana terbangun sejak leluhur kita,” tegasnya. Acara peletakan batu pertama masjid Al-Muhajirin dihadiri pula oleh Sekda Maluku Tenggara, Sekda Kota Tual, Ketua DPRD Maluku Tenggara, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua MUI, Imam Masjid Al Fatah Ambon, Dandim 1503 Maluku Tenggara, Danlanal Tual, Danlanud Langgur, Kapolres Maluku Tenggara, dan unsur muspida di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. (MP-15)
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun mengatakan, Masjid sebagai rumah Allah, maka mutlak bagi setiap muslim untuk memanfaatkannya untuk bermunajat kepada Tuhan terhadap apa saja yang diinginkan baik di dunia dan akhirat.

“Dalam konteks kemasyarakatan, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah semata namun juga berfungsi sebagai muamalah atau pengembangan masyarakat serta pusat pembinaan persatuan umat. Yang lebih utama, mesjid dapat menjadi cermin dari ukhuwah umat dalam bingkai dimensi sosial,” ungkapnya.

Menurut Rentanbun, atas dasar hal tersebut serta pertimbangan kapasitas masjid agung Al-Muhajirin maka oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh masyarakat menginginkan masjid agung ini perlu dibangun dan diperluas.

“Dilihat dari miniatur dan desain pembangunannya mesjid ini nantinya akan menjadi mesjid terbesar di Maluku Tenggara dan diharapkan dapat menampung jemaah yang lebih banyak. hal yang paling penting adalah dalam areal mesjid ini akan dibangun pula miniatur berupa ka’bah yang dapat dimanfaatkan dalam manasyik haji bagi calon jemaah haji Kabupaten Maluku Tenggara” tandasnya.

Rentanubun menambahkan, selain itu, akses mesjid dari dan menuju LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara diharapkan dapat mendorong aktifitas pendidikan islam, dakwah islamiyah serta pembinaan umat islam yang semakin maju dan berkembang.

Langgur, Malukupost.com - Pembangunan Masjid Agung Al-Muhajirin Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mulai dilaksanakan dengan ditandai dengan peletakan Batu Pertama Masjid yang dilakukan Gubernur Maluku Said Assagaff dan Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun di Langgur, Sabtu (1/10). Gubernur Maluku, Said Assagaff dalam sambutannya mengatakan peletakkan batu pertama sebuah masjid dalam Islam adalah sebagai tanda bahwa masjid tersebut akan mulai dibangun. “Peletakan batu pertama untuk membangun rumah Allah ini adalah sebuah manifestasi dari iman dan dari niat yang suci karena Allah. Karena dengan niat yang suci maka sesuatu yang kita rencanakan dan kita lakukan akan dirahmati oleh Allah SWT,” ujarnya. Menurut Assagaff, mayoritas umat Islam belum dapat menjadikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam karena beberapa masalah yang perlu menjadi perhatian semua pihak. Assagaff berharap, semua pihak dapat menujukkan tingginya keberadaban hidup orang basudara untuk mewujudkan Maluku sebagai Laboratorium kerukunan dan perdamaian terbaik di Indonesia “Mudah-mudahan tahun 2018 kita akan menjadi yang terbaik karena tahun depan saya akan membangun perkampungan multi etnis, multi kultur disamping bandara Pattimura, disitu kita akan membangun Mesjid Gereja dan Pura,” tandasnya. Sementara itu pada kesempatan yang sama, Bupati Maluku Tenggara, Anderias Rentanubun mengatakan, Masjid sebagai rumah Allah, maka mutlak bagi setiap muslim untuk memanfaatkannya untuk bermunajat kepada Tuhan terhadap apa saja yang diinginkan baik di dunia dan akhirat. “Dalam konteks kemasyarakatan, masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah semata namun juga berfungsi sebagai muamalah atau pengembangan masyarakat serta pusat pembinaan persatuan umat. Yang lebih utama, mesjid dapat menjadi cermin dari ukhuwah umat dalam bingkai dimensi sosial,” ungkapnya. Menurut Rentanbun, atas dasar hal tersebut serta pertimbangan kapasitas masjid agung Al-Muhajirin maka oleh pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan seluruh masyarakat menginginkan masjid agung ini perlu dibangun dan diperluas. “Dilihat dari miniatur dan desain pembangunannya mesjid ini nantinya akan menjadi mesjid terbesar di Maluku Tenggara dan diharapkan dapat menampung jemaah yang lebih banyak. hal yang paling penting adalah dalam areal mesjid ini akan dibangun pula miniatur berupa ka’bah yang dapat dimanfaatkan dalam manasyik haji bagi calon jemaah haji Kabupaten Maluku Tenggara” tandasnya. Rentanubun menambahkan, selain itu, akses mesjid dari dan menuju LPTQ Kabupaten Maluku Tenggara diharapkan dapat mendorong aktifitas pendidikan islam, dakwah islamiyah serta pembinaan umat islam yang semakin maju dan berkembang. Dijelaskan Rentanubun, selain pembangunan masjid, pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan gereja dan pura sebagai wujud komitmen pembangunan keagamaan yang dinamis dan harmonis. “Komitmen tunggal kami adalah menjadikan Maluku Tenggara sebagai replikan kehidupan keagamaan semua agama serta menjadi contoh kehidupan keagamaan yang toleran sebagaimana terbangun sejak leluhur kita,” tegasnya. Acara peletakan batu pertama masjid Al-Muhajirin dihadiri pula oleh Sekda Maluku Tenggara, Sekda Kota Tual, Ketua DPRD Maluku Tenggara, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua MUI, Imam Masjid Al Fatah Ambon, Dandim 1503 Maluku Tenggara, Danlanal Tual, Danlanud Langgur, Kapolres Maluku Tenggara, dan unsur muspida di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. (MP-15)
Dijelaskan Rentanubun, selain pembangunan masjid, pihaknya juga telah menyiapkan pembangunan gereja dan pura sebagai wujud komitmen pembangunan keagamaan yang dinamis dan harmonis.

“Komitmen tunggal kami adalah menjadikan Maluku Tenggara sebagai replikan kehidupan keagamaan semua agama serta menjadi contoh kehidupan keagamaan yang toleran sebagaimana terbangun sejak leluhur kita,” tegasnya.

Acara peletakan batu pertama masjid Al-Muhajirin dihadiri pula oleh Sekda Maluku Tenggara, Sekda Kota Tual, Ketua DPRD Maluku Tenggara, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua MUI, Imam Masjid Al Fatah Ambon, Dandim 1503 Maluku Tenggara, Danlanal Tual, Danlanud Langgur, Kapolres Maluku Tenggara, dan unsur muspida di Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. (MP-15)

Subscribe to receive free email updates: