Pasangan "TUNTAS" Fokus Pengembangan Perikanan SBB

Ambon, Malukupost.com - Bakal Calon (balon) Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Sanadjihitu Tuhuteru (SHT) menilai pengembangan potensi sumber daya perikanan di kabupaten tersebut masih terkendala minimnya infrastruktur perikanan. "Potensi perikanan SBB sangat besar, begitu pun jumlah nelayan terus bertambah, tetapi ketersediaan infrastruktur perikanan yang dibutuhkan masih sangat terbatas," katanya di Ambon, Sabtu (1/10). Menurut SHT, berdasarkan data yang dirilis BPS potensi sumberdaya perikanan Kabupaten SBB tahun 2014, sebesar 1.083.360 ton, sedangkan produksinya mencapai 24,925.5 ton atau pemanfaatannya baru mencapai 2.26 persen. “Begitu juga dengan produksi budidaya perikanan baru mencapai 15.79 persen di mana penyebab utama yakni rendahnya dukungan infrastruktur perikanan di wilayah itu. Selain itu, jumlah nelayan di SBB juga meningkat dalam kurun lima tahun terakhir diantaranya tahun 2011 sebanyak 18.146 orang dan menjadi 18.489 orang nelayan tahun 2014 atau 1,53 persen, ungkapnya. Dijelaskan SHT, pertumbuhan sektor perikanan setidaknya harus ditunjang berbagai infrastruktur pendukung dari hulu sampai hilir diantaranya, tersedianya pelabuhan pendaratan ikan, cold storage untuk menampung hasil tangkapan nelayan, pabrik es, akses jalan untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan, jaringan listrik dan dukungan lembaga keuangan. “Selama ini nelayan di SBB hanya mendaratkan ikan hasil tangkapannya di pemukiman nelayan atau hasil tangkapan hanya selain untuk konsumsi keluarga, sisanya terbuang percuma dan tidak bisa dimanfaatkan. Sangat disayangkan pada tahun 2014 produksi ikan yang terbuang sebanyak 4.239.4 kg atau 17,64 persen. Hal ini membuat nelayan di SBB kerap mengalami kerugian pada musim panen ikan," kesalnya. Ditegaskan SHT, kondisi ini memerlukan solusi kebijakan yang progresif agar Kabupaten SBB tidak terus terjebak dalam lingkaran ketertinggalan dan keterbelakangan dan diharapkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Karena itu saya dan Petrus Isack Suripatty pasangan balon Bupati - Wakil Bupati SBB dengan julukan TUNTAS memilih visi dan keberpihakan untuk membangun berbagai sektor unggulan strategis yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di SBB, salah satunya memperbaiki infrastruktur perikanan guna meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing produk perikanan secara bertahap dan berkesinambungan, mulai dari infrastruktur perikanan tangkap, budidaya, infrastruktur pengolahan, infrastruktur pemasaran dan fasilitas pendukungnya," katanya. SHT menambahkan, pembenahan dan perbaikan infrastruktur secara otomatis berdampak merangsang investasi di sektor perikanan yang merupakan salah satu indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi. “Selain itu berbagai hambatan birokrasi terkait dengan pelayanan publik juga akan dibenahi karena menjadi salah satu tantangan dalam dunia investasi di SBB,” tandasnya. Sementara itu, ditempat yang sama, Petrus Isaack Suripatty yang merupakan calon wakil Bupati mengatakan, saat ini jumlah rumah tangga nelayan SBB sebanyak 10.293 RTN. Jumlah ini bukan sebuah masalah bagi suatu daerah, melainkan bonus demografi yang patut disyukuri untuk bersama-sama memajukan perikanan di daerah dengan sebutan bumi Saka Mese Nusa tersebut. Menurut Suripatty, dirinya dah SHT bertekad melakukan berbagai terobosan dalam upaya meningkatkan pengetahuan sumberdaya nelayan terkait pemanfaatan teknologi penangkapan, budidaya, pengolahan sumberdaya perikanan dan pembenahan kelembagaan. “Hal ini secara otomatis akan menciptakan industri-industri kreatif ditengah masyarakat nelayan, baik yang berskala rumah tangga maupun industri. Upaya tersebut dengan sendirinya akan menggerakkan roda ekonomi di SBB yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan,” ungkapnya. Suripatty katakan, penambahan infrastruktur perikanan tangkap di SBB perlu dilakukan dengan memperhitungkan penataan jenis dan jumlah kapal tangkap ikan, alat tangkap dan alat bantu penangkapan. “Selain itu, penambahan dan perbaikan pelabuhan perikanan, cold storage perlu dilakukan secara proporsional sesuai target penambahan produksi,” tegasnya. Suripatty menambahkan, pengembangan infrastruktur budidaya diarahkan untuk pengembangan lahan dan meningkatkan produktivitas lahan. “sedangkan infrastruktur pengolahan difokuskan pada dukungan infrastruktur dasar (jalan, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi) dan infrastruktur pemasaran diarahkan pada penyediaan pasar grosir di kabupaten, antar kabupaten maupun antar provinsi,” pungkasnya. (MP-8)
Ambon, Malukupost.com - Bakal Calon (balon) Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Sanadjihitu Tuhuteru (SHT) menilai pengembangan potensi sumber daya perikanan di kabupaten tersebut masih terkendala minimnya infrastruktur perikanan.

"Potensi perikanan SBB sangat besar, begitu pun jumlah nelayan terus bertambah, tetapi ketersediaan infrastruktur perikanan yang dibutuhkan masih sangat terbatas," katanya di Ambon, Sabtu (1/10).

Menurut SHT, berdasarkan data yang dirilis BPS potensi sumberdaya perikanan Kabupaten SBB tahun 2014, sebesar 1.083.360 ton, sedangkan produksinya mencapai 24,925.5 ton atau pemanfaatannya baru mencapai 2.26 persen.

“Begitu juga dengan produksi budidaya perikanan baru mencapai 15.79 persen di mana penyebab utama yakni rendahnya dukungan infrastruktur perikanan di wilayah itu. Selain itu, jumlah nelayan di SBB juga meningkat dalam kurun lima tahun terakhir diantaranya tahun 2011 sebanyak 18.146 orang dan menjadi 18.489 orang nelayan tahun 2014 atau 1,53 persen, ungkapnya.

Dijelaskan SHT, pertumbuhan sektor perikanan setidaknya harus ditunjang berbagai infrastruktur pendukung dari hulu sampai hilir diantaranya, tersedianya pelabuhan pendaratan ikan, cold storage untuk menampung hasil tangkapan nelayan, pabrik es, akses jalan untuk memasarkan hasil tangkapan nelayan, jaringan listrik dan dukungan lembaga keuangan.

“Selama ini nelayan di SBB hanya mendaratkan ikan hasil tangkapannya di pemukiman nelayan atau hasil tangkapan hanya selain untuk konsumsi keluarga, sisanya terbuang percuma dan tidak bisa dimanfaatkan. Sangat disayangkan pada tahun 2014 produksi ikan yang terbuang sebanyak 4.239.4 kg atau 17,64 persen. Hal ini membuat nelayan di SBB kerap mengalami kerugian pada musim panen ikan," kesalnya.

Ditegaskan SHT, kondisi ini memerlukan solusi kebijakan yang progresif agar Kabupaten SBB tidak terus terjebak dalam lingkaran ketertinggalan dan keterbelakangan dan diharapkan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Karena itu saya dan Petrus Isack Suripatty pasangan balon Bupati - Wakil Bupati SBB dengan julukan TUNTAS memilih visi dan keberpihakan untuk membangun berbagai sektor unggulan strategis yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di SBB, salah satunya memperbaiki infrastruktur perikanan guna meningkatkan produksi, nilai tambah dan daya saing produk perikanan secara bertahap dan berkesinambungan, mulai dari infrastruktur perikanan tangkap, budidaya, infrastruktur pengolahan, infrastruktur pemasaran dan fasilitas pendukungnya," katanya.

SHT menambahkan, pembenahan dan perbaikan infrastruktur secara otomatis berdampak merangsang investasi di sektor perikanan yang merupakan salah satu indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu berbagai hambatan birokrasi terkait dengan pelayanan publik juga akan dibenahi karena menjadi salah satu tantangan dalam dunia investasi di SBB,” tandasnya.

Sementara itu, ditempat yang sama, Petrus Isaack Suripatty yang merupakan calon wakil Bupati mengatakan, saat ini jumlah rumah tangga nelayan SBB sebanyak 10.293 RTN. Jumlah ini bukan sebuah masalah bagi suatu daerah, melainkan bonus demografi yang patut disyukuri untuk bersama-sama memajukan perikanan di daerah dengan sebutan bumi Saka Mese Nusa tersebut.

Menurut Suripatty, dirinya dah SHT bertekad melakukan berbagai terobosan dalam upaya meningkatkan pengetahuan sumberdaya nelayan terkait pemanfaatan teknologi penangkapan, budidaya, pengolahan sumberdaya perikanan dan pembenahan kelembagaan.

“Hal ini secara otomatis akan menciptakan industri-industri kreatif ditengah masyarakat nelayan, baik yang berskala rumah tangga maupun industri. Upaya tersebut dengan sendirinya akan menggerakkan roda ekonomi di SBB yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat nelayan,” ungkapnya.

Suripatty katakan, penambahan infrastruktur perikanan tangkap di SBB perlu dilakukan dengan memperhitungkan penataan jenis dan jumlah kapal tangkap ikan, alat tangkap dan alat bantu penangkapan.

“Selain itu, penambahan dan perbaikan pelabuhan perikanan, cold storage perlu dilakukan secara proporsional sesuai target penambahan produksi,” tegasnya.

Suripatty menambahkan, pengembangan infrastruktur budidaya diarahkan untuk pengembangan lahan dan meningkatkan produktivitas lahan.

“sedangkan infrastruktur pengolahan difokuskan pada dukungan infrastruktur dasar (jalan, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi) dan infrastruktur pemasaran diarahkan pada penyediaan pasar grosir di kabupaten, antar kabupaten maupun antar provinsi,” pungkasnya. (MP-8)

Subscribe to receive free email updates: