"Dengan demikian terjadi deflasi di dua kota IHK di Provinsi Maluku. Satu lainnya adalah kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,11 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 123,93," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Senin (3/10).
Dia mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.
Deflasi kota Tual terjadi pada tiga kelompok pengeluaran Deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,91 persen, sedangkan terendah terjadi di kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bahan bakar sebesar 0,05 persen.
Sedangkan inflasi yang terjadi di kota Tual pada empat kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi pada makanan jadi, minuman rokok dan tembakau sebesar 0,83 persen dan inflasi terendah terjadi pada kesehatan sebesar 0,01 persen.
Komoditas yang menyumbangkan deflasi di kota Tual adalah ikan momar, ikan cakalang,ikan ekor kuning, dan bayam.
Sedangkan yang menyumbang inflasi yakni ikan kembung, ketela pohon, daun singkong, ikan teri, dan rokok kretek filter.
Dumangar mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia, Tual pada September 2016 menduduki peringkat pertama dan inflasi bulanan Tual menduduki peringkat 80.
Inflasi tahun kalender Tual menduduki peringkat 73 serta inflasi dari tahun ke tahun juga menduduki peringkat 48.
"Inflasi tahun kalender Kota Tual pada September 2016 sebesar 0,78 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 2,63 persen," katanya. (MP-6)