OPINI: Generasi Sejati, Pancasila Abadi

OPINI: Generasi Sejati, Pancasila Abadi
AHMAD TAKBIR ABADI - (ist).
Hampir saja aku lupa sejarah. setahun lalu aku menulis essey tentang  pancasila dan beberapa media menerbitkannya di halaman utama, walau tak kasat paling tidak banyak makna yang mengabadikan burung garuda.

Hari ini sejarah itu agak buram, tentu saja ada hal yang mengganjalnya, tapi dengan suara perkawanan kita patut menolak lupa, bahwa mulai hari ini komunis dan delegasinya telah mengakari tembok bhineka tunggal ika.

30 september 1965 dipimpim oleh Komando Dipa Nusantara Aidit dan dibantu oleh Letnan Kolonel Untung Syamsyuri, melakukan aksi penculikan dan pembunuhan. Tak ada ingatan tentang hak asasi, semuanya berlangsung begitu saja, hingga melakukan pembantain dalam mata terbuka walau tetap bernafas senjata berdansa diraganya.

Beberapa jendral sebagai tokoh kunci pancasila di bekuk dan menjadi sasaran untuk tugu kemaatian, sebelum nyawa melayang untuk selamanya. Kekejian dilangsungkan tak semudah membalikkan telapak tangan. Penindasan demi penindasan dilakukan, semata melengserkan pancasila sebagai ideologi yang sejatinya.

Peradaban mulai merombak. Kritis dan kerja keras adalah jalan diantara beribu jalan. Ideologi harus sejalan dengan pemikiran masyarakat. Kekuatan pancasila hingga kini sudah berumur panjang butuh sosk yang mendorongnya dari belakang.

Mulai dari menghanyutkan perbedaan dan menjadikan persatuan sebagai tujuan, kemudian mewajibkan seluruh masyarkat mengesakan Tuhan, dan memandang keadilan sebagai sesuatu yang membuat masyarakat bahagia.

Tak hanya demikain, perbedaan pandangan politik, agama,suku,ras, dan status sosial terisolasi oleh keputusan bersama. Musyarawah menjadi kunci masyarakat kita untuk saling menghargai,mengormati dan mengisi satu sama lain, dan pancasila memuliakan hal itu.

Sekali lagi, kagum saya pada pancasila. Tokoh utamanya adalah Bung Karno, Muhammad Yamin, dan Soepomo. Pemikir jenius ini sama-sama mengumandangkan keadilan sebagai hak utama, 2 diantarnya memanjatkan kemanusiaan yang harus dimuliakan. Hal ini menggambarkan bahwa pancasila memiliki latar belakang yang lahir dari kepribadiaan bangsa Indonesia.

Hakikat pancisila mengutarakan bahwa, bangsa  yang membentangkan dari sabang hingga marauke dan dari pulau We kepulau Rote, lahir dari perjuangan beberapan golongan, yang mengastanamakan dirinya sebagai rakyat indonesia. Kita merdeka bukan hadiah dari bangsa lain, tapi sejatinya adalah kerja keras dan perjuangan yang abadi yang lahir dari seluruh rakyat.

Pancasila harus mengindonesia. Dari desa hingga kota, dasar negara kita harus tetap kokoh dan kuat menjadi pondasi dalam menjalankan sistem ketatanegaraan. Maka dengan itu, pancasila adalah hasil pemikiran rakyat indonesia yang abadi dan menjadi tembok utama untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada generasi muda, setiap senin inspektur membacakan dan diikuti oleh peserta upacara, menjadi penanda seberapa kuat dan pentingnya pancasila untuk masa depan generasi muda. Penerapan pendidikan kewarganeraan dalam sistem kurikulum pendidikan kita adalah bentuk pengapresiasian pemerintah dalam mewujudkan lahirnya generasi emas yang berjiwa pancasila dan mampu menjawab tantangan zaman.

Kawanku,hari ini 1 Oktober 2016, pancasila di buktikan dengan kesaktiaanya. Sejarah mencatat bahwa komunislah yang menjadi biang keladi untuk melengserkan pancasila di kursi ideologi bangsa. Dan hari ini komunis mulai melebarkan sayapnya, bangkit secara diam dan tidak terlihat. Berusaha menjatuhkan harga diri pancasila.

Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama melanjutkan tugas mulia ini, menjadikan pancasila sebagai harga mati untuk abadi sebagai ideologi bangsa indonesia. Generasi yang sejati, jiwanya tertanam pancasila abadi.

Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2016


PENULIS : AHMAD TAKBIR ABADI - Ketua Umum SMAN 1 Maros, Periode 2016-2017
EDITOR : RISWAN 
COPYRIGHT © BONEPOS 2016

Subscribe to receive free email updates: