Anggota DPRD Kabupaten Buru, Djunaidi Rupelu |
"Saya mengibaratkan Martha Nanlohy memiliki dua kekebalan tubuh yaitu saat lahir dan kekebalan terhadap panggilan DPRD maupun panggilan polisi," kata anggota DPRD Kabupaten Buru, Djunaidi Rupelu di Ambon, Rabu (10/10).
Padahal kedatangan rombongan Legislator asal Kabupaten Buru dipimpin Ketuanya, Iksan Tinggapy ke DPRD Maluku bersama Pemprov setempat untuk membicarakan berbagai persoalan dan mencari solusi penambangan emas di Gunung Botak.
Dalam pertemuan ini, kehadiran Kadis ESDM Maluku sangat dinantikan untuk memberikan penjelasan seputar persoalan Gunung Botak terkait pengoperasian sejumlah perusahaan yang beroperasi di sana sampai masalah pasokan bahan kimia berbahaya merk jhin chan oleh PT. BPS.
"Ada regulasi yang mengisyaratkan untuk pembukaan tambang oleh perusahaan-perusahaan tersebut, walaupun ada salah satu yang menjelaskan dengan sebuah surat sakti yang dikeluarkan Martha Nanlohy bahwa lokasi izin percobaan," tandasnya.
Tetapi yang sangat naifnya percobaan tersebut sudah lebih dari setahun dan menghasilkan emas.
Sikap cuek Kadis ESDM Maluku yang tidak memenuhi undangan legislatif maupun panggilan polisi ini juga ditanggapi miring ketua DPRD Kabupaten Buru, Ikhsan Tinggapi.
"Kalau Martha Nanlohy itu memenuhi undangan DPRD atau panggilan polisi, maka saya katakan dia itu nyata, tetapi karena selama ini tidak pernah hadir maka saya sebut dia hanya hoax," katanya. (MP-3)