“1 Muharram juga merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang dilakukan Rasulullah SAW saat Hijrah dari Mekkah ke Madinah sekitar 15 abad lalu, bersama para pengikutnya. Sewajarnya 1 Muharram menjadi momentum evaluasi diri untuk hijrah menuju kebaikan, momen ini menjadi penting karena Nabi Muhammad SAW mendapatkan keberhasilan dalam dakwahnya pada Bulan Muharram.” katanya di Ambon, Selasa (11/9).
“Tak hanya itu, kepindahan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah saat itu merupakan salah satu perjuangan kongkrit demi menegakan ajaran Islam dengan memberikan sistem kehidupan yang lebih baik, aman religius serta membangun peradaban yang kuat ditengah masyarakat,” katanya lagi.
Dijelaskan Musaad, peristiwa tersebut merupakan sejarah dalam perjuangan dakwah Islam di era Nabi Muhammad SAW saat itu. Terutama di kota Mekkah yang mendapat banyak tantangan dari kaum Quraisy. Olehnya itu, bagi setiap muslim yang turut memperingati 1 Muharam sebagai tahun baru Islam, maka dia termasuk orang yang berkomitmen dengan menjunjung tinggi perjuangan Nabi Muhammad SAW.
"Kita berharap dengan tahun baru islam 1440 Hijriah, tepatnya pada 11 September 2018, kita dapat mengambil hikmah dibalik perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW. Dengan berhijrah ke arah yang lebih baik, dengan mewujudkan kehidupan yang baik, dan bermartabat. Serta memberikan konstribusi demi kepentingan bangsa dan negara, terutama kehidupan sosial di Maluku yang aman, damai, dan sejahterah," ungkapnya.
Musaad juga menghimbau kepada umat muslim di Maluku, terutama generasi muda atau milenial agar lebih memperkuat nilai-nilai agama sejak dini. Sebab, dengan pengetahuan agama, dapat memperkuat ukhuwah di kalangan masyarakat dan bangsa. Mengingat, penggunaan media sosial dikalangan generasi muda yang semakin tak terkontrol bisa dapat membunuh karakter anak.
"Sebagai umat muslim kita perlu ingatkan masyarakat, terutama generasi milenial. Jangan hanya fokus pada media sosial, internet dan sebagainnya. Karena media sosial diibaratkan seperti pisau, yang dipergunakan untuk peralatan masak di dapur. Bisa juga digunakan untuk membunuh orang, dan menusuk diri kita sendiri. Ini masalah, kalau tidak dibentengi dengan pengetahuan agama yang kuat," tandasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Musaad, pendidikan agama melalui pendidikan Madrasah, Pasantren, dan bimbingan serta peran keluarga yang kokoh, dapat menunjukan hasil positif kepada setiap anak.
"Kami di Kemenag sendiri dalam peringati tahun baru Islam 1 Muharam 1440 hijriah ini, melakukan serangkaian kegiatan keagamaan kepada siswa yang diselenggarakan oleh setiap satrker di masing-masing sekolah Madrasah. Ini perlu, agar bisa mengingatkan generasi dengan peristiwa bersejarah ini," ujarnya.
Untuk diketahui, Muharram berasal dari kata yang dalam Bahasa Indonesia artinya 'diharamkan' atau 'dipantang' yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah. Makna tersebut menandakan bahwa bulan Muharram akan menjadi bulan yang damai bagi seluruh umat. (MP-9)