Wempy Pelamonia danBudiman Holle (foto dok fb) |
Pelamonia yang masuk finish pada urutan keenam seri kedua, memecahkan rekor pribadi dari 1:55.54 menjadi 1:54.53. Rekannya masuk finish urutan ketujuh pada seri ketiga, juga membuat catatan waktu terbaik untuk musim ini, yakni 1.52.38.
Dari delapan pelari pada seri kedua, Pelamonia tercatat paling muda, dan catatan waktu paling lambat. Lawan-lawannya punya catatan waktu lebih tajam. Demikian pula Holle. Keduanya bersaing dengan pelari-pelari yang mempunyai catatan waktu lebih tajam.
Pelatih atletik Indonesia Agus Ngamel yang menyaksikan lomba ini menyebutkan, Pelamonia cukup berani. Sejak keluar dari blok berangkat, dia sempat berada di urutan kedua pada 200 meter pertama. Bahkan sampai putaran 400 meter pertama, waktu tempuhnya 54 detik.
"Itu sungguh berani. Saya salut. " kata Ngamel.
Ngamel akui, Pelamonia masih muda, sehingga butuh banyak pengalaman lomba, untuk memperbaiki kecepatan pada 100 meter terakhir.
Gagalnya kedua pelari Indonesia ini ke babak final, membuat Indonesia tidak punya wakil pada babak final. Ngamel menyatakan, kedua pelari sudah tampil maksimal. Pelamonia yang baru berusia 18 tahun, disebutnya sebagai pelari masa depan Indonesia. (Rudi Fofid/Maluku Post)