"Kita pastikan stok BBM terutama jenis minyak tanah aman tidak terpengaruh kejadian tumpahan, karena minyak yang tumpah bukan dari tangki tetapi dari pipa," katanya di Ambon, Minggu (19/8).
Menurut dia, minyak yang tumpah bukan jenis yang di distribusi ke masyarakat, tetapi jenis avtur yakni bahan bakar untuk pesawat, tetapi mirip minyak tanah.
Kejadian tersebut katanya, tidak pengaruh distribusi BBM di kota Ambon, provinsi Maluku maupun Papua secara umum tidak terkena dampak tumpahan minyak.
"Minyak yang tumpah dari pipa tidak terlalu banyak tetapi sisa stok minyak dari pipa, bukan dari tanki seperti yang dibayangkan," ujarnya.
Eko menjelaskan, saat peristiwa tumpahan minyak di TBBM Wayame, tanki 07 avtur tersebut sebenarnya dalam posisi "off" karena sementara berlangsung pekerjaan pembersihan tanki.
Setelah diketahui terjadinya genangan minyak, langusng diambil langkah penanggulangan agar minyak tersebut tidak keluar lagi.
Genangan minyak yang terjadi telah disedot dengan Vacuum truck dan ditrasfer ke mobil tangki. Sementara di jalur air keluar dari terminal BBM, juga telah dilakukan penanganan dengan oil spill dispersant.
"Yang pasti saat ini kita sementara melakukan penyelidikan agar dapat diketahui dengan pasti penyebabnya," katanya.
Diakuinya, tumpahan minyak yang terjadi tidak mencemari lingkungan terutama ke teluk Ambon, karena pihaknya telah melakukan pemberihkan dengan oil boom, serta oil spill dispersant.
"Kita juga telah melakukan investigasi dengan Dinas Lingkungan Hidup provinsi Maluku, agar tidak terjadi pencemaran di laut terutama Teluk Ambon," tandasnya. (MP-2)