"Kami setiap hari melakukan penjualan pada beberapa titik di Kota Ambon termasuk kawasan Pasar Mardika dan Batu Merah dengan harga Rp12.500/kg," kata Kasi Penyaluran Divre Bulog Maluku Utluf Mewar di Ambon, Selasa (14/11).
Ia mengatakan, gula pasir sebanyak 2.805 ton itu tersimpan di gudang Bulog Kota Ambon sebanyak 2.453 ton dan gudang Kota Tual 351 ton.
Bulog Maluku selain menyediakan gula pasir juga menyediakan minyak goreng merek kita yang saat ini sebanyak 27 ton, bawang putih 13 ton, di samping beras yang merupakan stok inti untuk keperluan masyarakat di Provinsi Maluku.
Ia mengatakan, Bulog menjual barang-barang kebutuhan tersebut dengan sistem Gerakan Stabilitasi Pangan (GSP), dengan penetapan harga cukup murah dibandingkan dengan harga yang dipatok para pedagang di pasar.
Dia mengatakan dari hasil evaluasi, penjualan yang dilakukan setiap hari bisa mencapai dua ton gula pasir.
"Jadi kalau dibanding dengan stok sebanyak 2.805 ton, itu berarti stok cukup banyak," ujarnya.
Penerapan harga, katanya, sama dengan yang diterapkan pada program Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di ratusan titik di Kota Ambon.
Ditanya soal harga, kata dia, masih relatif murah yakni gula pasir Rp12.500/Kg, minyak goreng Rp12.500/kg, dan beras premium yang dijual di RPK Rp9.500/kg.
Hasil pantauan Antara di lokasi pasar tradisional di Kota Ambon, beras premium dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yakni Rp13.600/kg, gula pasir kristal putih Rp13.000 hingga Rp13.500/Kg, dan minyak goreng Bimoli Rp16.000/liter. (MP-3)