"Musik merupakan unsur penting untuk dinikmati masyarakat, karena itu dibutuhkan komitmen bersama pihak swasta untuk terus menghidupkan atmosfer bermusik di kota Ambon," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Henry Sopacua, di Ambon, Selasa (21/11).
Ia mengatakan, mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia dibutuhkan sinergi dengan stakeholder, pihak swasta yang bergerak dibidang seni.
"Upaya tersebut dimaksudkan agar anggaran mewujudkan kota musik dunia tidak tinggi, walaupun hal ini merupakan gagasan Pemkot Ambon," ujarnya.
Henry mengakui, menyadari keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD)kota Ambon pihaknya harus bijaksana dalam mengelola anggaran, karena tidak sepenuhnya alokasi anggaran diperuntukkan untuk pengembangan musik.
Ia mencontohkan menghidupkan atmosfer musik di kota Ambon harus dimulai dari pintu masuk seperti bandara, diikuti dengan hotel, restoran dan kafe.
"Musik di bandara merupakan sesuatu yang baik jika diterapkan setiap hari, tetapi hal ini menjadi tantangan kita karena anggaran yang disiapkan juga tidak sedikit, karena itu dukungan para pelaku usaha sangat diharapkan," tandasnya.
Dijelaskannya, kedepan para musisi diajak untuk tidak fokus pada pembayaran setelah tampil, tetapi bagaimana kualitas dan kemampuan bermusik diterima dan dikagumi orang lain.
Menghadirkan para musisi tampil di bandara maupun tempat hiburan tidak murah, ke depan pihaknya akan meminta partisipasi pihak bandara maupun para sponsor untuk melakukan promosi melalui musik.
"Kita juga akan mengimbau hotel, restoran dan cafe untuk menghidupkan musik dan menjadikan musik sesuatu yg penting untuk dinikmati masyarakat," tandas Henry.
Ditambahkannya, menghidupkan atmosfer bermusik di Ambon telah dimulai dengan program Harmoni sudut kota yang rutin dilakukan di sejumlah lokasi di kota ini.
"Harmoni sudut kota menampilkan musisi lokal Ambon seperti penampilan paduan suara, vocal grup, paduan terompet, totobuang dan sawat serta aliran musik lainnya," katanya. (MP-6)