Jemput Rekomendasi Demokrat, IYL-Cakka Bertolak ke Jakarta

Jemput Rekomendasi Demokrat, IYL-Cakka Bertolak ke Jakarta

BONEPOS.COM, MAKASSAR - Pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) bertolak ke Jakarta, Rabu 22 November 2017 siang. Keduanya dikabarkan bakal menerima rekomendasi resmi Partai Demokrat dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari DPP maupun DPD Demokrat Sulsel mengenai waktu penyerahan rekomendasi tersebut, pasca-sehari sebelumnya majelis tinggi DPP bulat memberi dukungan ke pasangan yang dikenal komitmen dan peduli tersebut.

Meski demikian, tanda-tanda IYL-Cakka bakal segera menerima SK resmi Demokrat, nampak dari isyarat yang ditunjukkan Ichsan saat berangkat ke Jakarta. Punggawa, julukan yang disematkan ke pelopor pendidikan gratis di Indonesia itu, mengenakan kemeja berwarna biru.

Gambar IYL mengenakan kemeja biru beredar saat hendak masuk ke Bandara International Sultan Hasanuddin Makassar. Para calon penumpang, memanfaatkan untuk berfoto bersama. Termasuk sebagian mengambil gambar kala IYL masuk ke pintu bandara.

Dikonfirmasi, Cakka tidak menampik jika ia juga berangkat ke Jakarta, terkait kabar pengesahan rekomendasi Demokrat untuk Pilgub Sulsel. “Insya Allah Demokrat bersama IYL-Cakka,” singkat Cakka saat ditanya mengenai agenda keberangkatannya ke Jakarta.

Seperti diberitakan, hasil rapat majelis tinggi DPP yang dipimpin langsung SBY di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Selasa siang, memutuskan tetap mendukung IYL-Cakka. Bahkan, partai peraih 11 kursi di DPRD Sulsel ini, tidak mempermasalahkan jika nantinya Punggawa Macakka memilih maju lewat jalur perseorangan plus.

Beredar kabar, pasca-IYL-Cakka mendapat rekomendasi Demokrat, duet ini akan segera menentukan sikap apakah tetap di jalur parpol, atau di perseorangan. Mengingat untuk jalur partai, pasangan ini belum sepenuhnya aman.

Sebab, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga sudah mengeluarkan SK ke IYL-Cakka, masih rawan untuk mengusung. Mengingat, hingga hari ini, kubu Djan Faridz masih melalukan berbagai upaya, termasuk langkah hukum untuk legalitas kepengurusannya.

Jika PPP masih dilanda dualisme kepengurusan hingga tahapan pendaftaran di KPU, bukan tidak mungkin, pihak penyelenggara tidak berani mengambil resiko untuk mengakomodir rekomendasi dua kubu kepengurusan. Bila itu terjadi, maka hampir pasti peluang IYL-Cakka sangat sulit maju lewat koalisi parpol.

Penulis   : Ilham Iskandar
Editor     : Risal Saleem

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :