Salah seorang pengemudi sepeda motor ojek, Rudi, di Ambon, Jumat (13/10), terlihat kesal akibat tidak dapat membeli BBM jenis premium di SPBU Belakang kota. "Sudah tidak masuk akal lagi, tidak sehat, alasan yang disampaikan para petugas penjualan di SPBU ini," ujarnya kesal.
Informasi dari petugas lain yang kebetulan baru lepas jam bertugas mengatakan masih ada premium. "Saya putar masuk ke SPBU dan meminta kendaraan saya diisi, petugas mengatakan premium habis," ujarnya.
Jadi bingung sendiri dengan ulah para petugas yang melayani masyarakat di SPBU Belakang kota.
Hal yang sama juga dialami sopir angkot jurusan Aior Salobar maupun sopir beberapa mobil jurusan Air Salobar dan Kudamati yang tidak dapat membeli BBM jenis premium akhirnya keluar meninggalkan SPBU tersebut.
"Sekarang ini sudah habis pak, nanti siang sekitar pukul,10.00 WIT baru masuk lagi dari Pertamina Ambon, dan peristiwa seperti ini sudah berlangsung sejak bulan lalu," kata Aris petugas penjualan di SPBU Belakang Kota Ambon, Jumat.
Jadi, lanjutnya, bukan pengertian habis atau kosong sama sekali di Ambon, tetapi penjualan dari pihak PT.Pertamina terbatas, dan hal itu berlaku di semua SPBU di Kota Ambon.
Dia mencontohkan, biasanya sebelum kejadian sistem jatah dari Pertamina selama ini kalau dipasok ke setiap SPBU mendapat jatah 25.000 ribu liter/hari. Sekarang ini sudah diturunkan menjadi 15.000 liter.
"Karena itu kami di setiap SPBU harus membagi waktu yang cukup guna melayani para konsumen yang datang untuk membeli minyak," ujarnya.
Kalau ingin informasi yang lebih jelas lagi, silakan ke PT.Pertamina, kata Aris mernegaskan.
"Kalau BBM jenis lain seperti pertalite dan pertamax tidak ada batasan dan waktu penjualannya, kapan saja mau beli silakan dan berapa yang mau dibeli akan dilayani," ucapnya. (MP-4)