Renrusun: Sebagai Lambang Keprihatinan Kepada Kondisi Bangsa
Langgur, Malukupost.com - Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual menggelar Aksi Solidaritas 1000 Lilin yang digelar di Langgur, Kamis (11/5) malam, untuk menyikapi kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang mengalami degradasi rasa nasionalis.Berdasarkan pantauan, Aksi solidaritas 1000 lilin oleh OMK ini diawali dengan pembakaran 1000 lilin di depan Gereja Katedral Langgur, dalam pengawalan Polres Maluku Tenggara, selanjutnya dilakukan longmarch yang dimulai dari depan Balai Ohoi Langgur menuju Jalan Soekarno Hatta Ohoijang (Lampu Merah) dan berakhir di depan Balai Ohoi Langgur.
Aksi ini pun mendapat perhatian dari seluruh lapisan masyarakat di Langgur dan sekitarnya dengan turut membakar lilin di sepanjang jalan yang dilewati ratusan OMK di dua daerah ini.
Aksi solidaritas 1000 lilin tersebut merupakan lambang keprihatinan kepada bangsa dan negara, demikian disampaikan Ketua Kepemudaan Wilayah Perwakilan Kei Kecil dan Kota Tual, Pastor Jack Renrusun, MSC.
“Aksi ini adalah lambang keprihatinan kita kepada bangsa dan negara, dimana persatuan dan kesatuan kita sekarang sedang diuji lewat rongrongan dari tindakan-tindakan yang tidak terpuji,” katanya.
Menurut Pastor Renrusun, kegiatan ini merupakan inspirasi spontanitas dari anak-anak muda dalam hal ini Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual yang ingin menegaskan bahwa Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati.
“Sesungguhnya kita semua mencintai bangsa ini, dan menginginkan bangsa ini benar-benar adil, untuk itu sebagai OMK yang adalah tulang punggung bangsa ini merasa terpanggil,” ungkapnya.
Pastor Renrusun menambahkan aksi solidaritas 1000 lilin ini sesungguhnya gambaran paling tepat bahwa semua pihak merindukan kedamaian, ketenangan, karena semua cinta dan bangga punya Indonesia.
“Kita kecil namun kita tidak diam, kita lihat ketidakadilan tapi kita tidak diam, dan kita harus bicara, lilin ini mempersatukan kita, aksi ini menunjukkan cinta terhadap tanah air Indonesia, dan OMK Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual turut menjaga persatuan dan kesatuan di tanah ini. kita harus punya satu ide yang sama bahwa inilah negara kita, inilah Pancasila dan NKRI adalah harga mati,” tandasnya.
Pastor Renrusun berharap, negara Indonesia dan semua orang dapat melihat bahwa ternyata banyak hal-hal yang tidak adil dan ini tidak bisa didiamkan.
“OMK menyuarakan lewat aksi Solidaritas 1000 Lilin yang penuh dengan kedamaian ini,” pungkasnya.
KNPI Maluku Tenggara Beri Apresiasi
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tenggara, Jimmy Renyut, memberikan apresiasi terhadap aksi spontanitas solidaritas 1000 lilin yang dilakukan oleh OMK Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual,”
“Makna yang terkandung dalam kegiatan ini adalah teman-teman OMK ingin memupuk rasa kebersamaan kita sebagai sesama pemuda, sesama Indonesia dan sesama orang Kei dalam bingkai ain ni ain. Dan tujuan dari kegiatan ini cuma satu yakni Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati,” tegasnya.
Renyut mengakui aksi spontanitas 1000 lilin yang diprakarsai oleh teman-teman OMK Langgur yang bersama-sama dengan OMK Wilayah Kei Kecil dan Kota Tual dan berbagai komunitas masyarakat yang ada di langgur.
“Teman-teman OMK ingin menunjukkan bahwa rasa cinta kepada merah putih, Pancasila dan NKRI di Kabupaten Maluku Tenggara adalah harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, dan ini membuktikan bahwa aksi Solidaritas 1000 lilin mampu menjadi sarana menjaga persatuan dan kesatuan,” pungkasnya. (MP-15)