Transaksi Emas Di Emperan Pertokoan Ambon Sepi

Ambon, Malukupost.com - Transaksi emas yang dilakukan para pedagang di kawasan emperan pertokoan Matahari Ambon Plaza tepatnya di jalan Johanes Latuharhari masih sepi. "Masih sepi seperti hari-hari biasanya, tidak ada transaksi sejak empat hari belakangan ini," kata Joko, pedagang emas pinggiran yang berlokasi di depan toko Murni, di Ambon, Rabu (12/4). Ia mengatakan warga yang datang hanya meminta perhiasannya dicuci atau disambung (solder) karena patah.
Ambon, Malukupost.com - Transaksi emas yang dilakukan para pedagang di kawasan emperan pertokoan Matahari Ambon Plaza tepatnya di jalan Johanes Latuharhari masih sepi.

"Masih sepi seperti hari-hari biasanya, tidak ada transaksi sejak empat hari belakangan ini," kata Joko, pedagang emas pinggiran yang berlokasi di depan toko Murni, di Ambon, Rabu (12/4).

Ia mengatakan warga yang datang hanya meminta perhiasannya dicuci atau disambung (solder) karena patah.

Menurut Joko, transaksi emas pinggiran jalan umumnya ramai saat menjelang hari-hari keagamaan.

"Ada yang datang untuk mencuci, menjual dan tukar tambah. Kalau sekarang ini sepi.Saya selama seminggu ini hanya menjual empat gram emas dalam bentuk cincin dengan harga Rp480.000/gram," ujarnya.

Apalagi emas sekarang ini lagi turun harga hingga mencapai Rp560.000/gram dari sebelumnya Rp590.000 membuat orang enggan untuk menjual logam mulia tersebut.

Menurutnya, mungkin saja pada Mei 2017 ada harapan menjelang umat Islam menunaikan ibadah puasa dan menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah.

Ditanya biaya cuci atau solder perhiasan emas, dia menjelaskan, tergantung kondisinya. Namun, rata-rata Rp15.000 hingga Rp20.000/titik solder.

Sedangkan emas yang dibeli dari masyarakat juga tergantung dari tingkat kerusakan.

Kalau banyak yang putus atau emasnya sudah lama berarti harganya Rp360.000 hingga Rp390.000/gram. Kelihatan masih bagus Rp420.000/gram.

"Hal itu sudah biasa, sebab sebelum dijual harus disolder lagi yang rusak kemudian dicuci sebelum dipajang di meja jualan," kata Joko.

Situasi seperti ini juga di alami pedagang emas pinggiran di depan kantor Pegadaian Ambon, Ros yang terlihat duduk- duduk saja.

"Kalau pun ada yang datang, hanya untuk mencuci maupun memperbaiki perhiasan emas yang rusak," katanya.

Dia menambahkan, selama ini selalu saja mengharapkan ada masyarakat yang tidak sanggup membayar cicilan di pegadaian, maka bisa dibayar lanjut dengan pengaturan terlebih dahulu. (MP-2)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :