“Kita tahu bahwa pembangunan Dam ini harus ada sertifikasi sebab menampung jutaan kubik. untuk itu harus ada sertifikasi,” ujar Usemahu di Ambon, Minggu (5/3).
Menurut Usemahu, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala Balai Wilayah Sungai Maluku agar dalam dekat sudah mulai dilakukan proses pencanangan bendungan Dam Way Apu.
“Bendungan way apu memiliki volume tampung 15 juta meter kubik yang akan mengairi irigasi seluas 2,9 hektare, untuk air baku 1,04 meter per detik, dan listrik sebesar 3,2 megawatt, “ ungkapnya.
Dijelaskan Usemahu, Balai wilayah sungai Maluku Ditjen SDA Kementrian PUPR juga tengah melaksanakan program percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur sumber daya air irigasi kecil (P4-ISDA) serta program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3 TGAI)
“Program P4-ISDA dan P3 TGAI ini dilakukan untuk menyediakan air bagi kawasan pertanian melalui pemeliharaan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi kecil (seluas kurang lebih 150 hekater),” tandasnya
Usemahu menambahkan, irigasi tersier dan irigasi desa yang dilakukan dengan cara pemberdayaan petani pemakai air (P3A) atau gabungan perkumpulan petani pemakai air (GP3A) atau induk petani pemakai air. Program menyasar sebanyak 30 desa yang ada di pulau Buru dan seram, tersebut dianggarkan sebesar Rp5,3 miliar. (MP-7)