BONEPOS, MAKASSAR- Rektor Univeritas Muhammadiyah Makassar, DR H Abd Rahman Rahim, SE, MM beberapa waktu lalu telah menandatangani kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI untuk pengembangan jagung unggul dan bawang merah di 24 kabupaten kota se Sulawesi Selatan.
Rektor merekomendasi Kepala Bidang Pengabdian pada Masyarakat, Dr Idham Khalid, SE, MM sebagai ketua tim program budidaya jagung unggul dan bawang merah Unismuh.
Guna menyukseskan program ini, Dosen Fakultas Ekonomi ini akan dibantu sejumlah ahli pertanian dari Unismuh diantaranya Dr Ir Abu Bakar Idham, MP yang juga ketua LP3M Unismuh.
Untuk menindaklanjuti program kerjasama pengembangan jagung unggul dan bawang merah tersebut, Rektor Dr H Abd Rahman Rahim, melakukan rapat di ruang kerjanya, Sabtu kemarin, dengan seluruh stakeholder yang terkait dalam program ini.
Diantaranya Ketua BPH Unismuh Dr Ir H.M Syaiful Saleh, M.Si, Wakil Rektor I, Ir H Abd Rakhim Nanda, ST,MT, Wakil Rektor II, Dr Andi Sukri Syamsuri, Wakil,Ketua LP3M, Dr Ir Abu Bakar Idham dan tim penanggungjawab progam.
Rektor dalam arahannya, meminta kepada penanggungjawab untuk sunggung- ungguh melaksanakan program ini.
“Tidak mudah program pemerintah ini dilaksanakan, sehingga amanah ini betul-betul kita hati-hati, transparan. Artinya barang yang diterima betul-betul sesuai dengan yang ada diberita acara. Juga bibit yang diterima sudah dijamin unggul,”tandasnya
Mengingatkan, Program ini adalah pemberdayaan tetapi disatu sisi juga adalah bisnis. Unismuh memberkan pengetahuan kepada petani bagaimana bertani yang benar sehingga menghasilkan produksi yang tinggi.
"Disatu sisi jika berhasil bisa menjadi bisnis bagi Unismuh,"katanya.
Sekadar diketahui untuk menjaga kestabilan belanja kampus setiap tahun, dalam kalkulasi Unismuh butuh 50 miliar tambahan, dan ini diharapkan sebagian bisa diperoleh dari hasil jagung maupun bawang merah yang segera akan dikembangkan tahun ini.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Unismuh, Dr Ir HM Syaiful Saleh, M.Si, mengatakan, mengelola proyek pemerintah harus hati-hati. Karena sedikit saja ada kesalahan dalam kegiatan proyek pemerintah ini akan mudah bersoala dengan hukum.
”Hati-hati, mengelola proyek pemerintah, saya sudah pengalaman di pemerintahan, jangan pernah keluar dari kesepakatan,”ingat Syaiful.
Mantan Kadis Kelautan dan Perikanan dan Peternakan Kota Makassar ini, mengingatkan penanggungjawab proyek untuk hati-hati menerima barang, jika tidak sesuai dengan kesepakatan tidak apak-apa tolak saja.
Misalnya bibit jagung untuk peruntukan 10 ha, tetapi ternyata yan diterima kurang dari 10 ha maka jangan diterima.
“Masalahnya, kalau tidak cukup bibitnya petani yang protes dan ini bisa jadi masalah bagi proyek,”tandasnya.
Sementara itu Penanggungjawab proyek jagung Unismuh, Dr Idham Khalid, kepada wartawan, Ahad (15/1/2017), mengatakan, rencana pengembangan budidaya jagung ini akan dikembangkan di 24 kabupaten kota se Sulsel.
Tapi untuk langkah awal di prioritaskan di 9 kabupaten, yakni Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo dan Soppeng, yang luasnya kurang lebih 22 ribu ha, belum lagi lahan Unismuh di Bissoloro, Kab. Gowa yang luasnya kurang lebih 13 ha.
“Rencananya proyek ini akan dimulai pada bulan Maret tapi akan disesuaikan dengan keadaan iklim masing-masing wilayah,”tandasnya.
PEWARTA : ULLA
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016