"Masih sepi seperti hari-hari biasanya, tidak ada transaksi sejak empat hari belakangan ini," kata Joko, pedagang emas pinggiran yang berlokasi di depan toko Murni, Selasa (31/1).
Ia mengatakan warga yang datang hanya meminta perhiasannya dicuci atau disambung (solder) karena patah.
Menurut Joko, transaksi emas pinggiran jalan umumnya ramai saat menjelang hari-hari keagamaan.
"Ada yang datang untuk mencuci, ada yang menjual dan ada yang datang tukar tambah. Kalau sekarang ini sepi, sudah satu minggu saya cuma jual empat gram emas dalam bentuk cincin dengan harga Rp480.000/gra," katanya.
"Apalagi emas sekarang ini lagi turun harga hingga mencapai Rp550.000/gram dari sebelumnya Rp590.000 membuat orang enggan untuk menjual emas," tambahnya.
Ditanya biaya cuci atau solder perhiasan emas, Joko mengatakan tergantung kondisi perhiasannya, tetapi rata-rata Rp15.000 hingga Rp20.000/titik solder.
Sedangkan emas yang dibeli dari masyarakat juga tergantung dari tingkat kerusakan, kalau banyak yang putus atau emasnya sudah lama berarti harganya Rp380.000 hingga Rp400.000/gram, kalau kelihatan masih bagus Rp420.000/gram.
"Hal itu sudah biasa, sebab sebelum dijual lagi harus solder lagi yang rusak kemudian di cuci lagi sebelum ditampilkan di meja jualan," ujarnya.
Situasi seperti ini juga di alami Ros pedagang emas pinggiran di depan Kantor Pegadaian Ambon.
"Kalau pun ada yang datang, hanya untuk mencuci maupun memperbaiki perhiasan emas yang rusak," katanya. (MP-6)