Namun terkadang perhelatan lima tahun ini menjadi sebuah momen politik yang sering dipolitisir oleh kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok.
Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk tetap menjaga situasi dan kondisi yang aman dan damai, yang merupakan bagian dari wujud persaudaraan orang Maluku, demikian disampaikan salah satu Tokoh Perdamaian Maluku, Abidin Wakano di Ambon, Jumat (20/1).
Menurut Wakano, pilkada merupakan momen terpenting bagi masyarakat dalam memberikan hak politik secara bebas tanpa ada paksaan dari pihak golongan atau kelompok manapun dalam menentukan siapa yang akan menang.
"Pilkada harus dimaknai masyarakat dalam menentukan pemimpin yang mampu melihat dan memperjuangkan hak-hak rakyat tanpa ada sebuah perbedaan di kalangan masyarakat Muslim maupun Nasrani di kelima daerah yang akan menggelar pilkada serentak tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Tokoh Perdamaian Jack Manuputty yang dikonfirmasi, meminta kepada calon kepala daerah dan simpatisan untuk menjadikan pilkada sebagai sebuah adu kekuatan yang nantinya membuat perpecahan dan pertikaian di Masyarakat.
Manuputty berharap masyarakat muslim maupun Nasrani di Maluku untuk tidak terpancing dengan isu-isu provokasi yang nantinya memperburuk situasi dan kondisi yang sudah semakin kondusif ini.
“Siapapun yang terpilih nantinya harus mampu membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat. (MP-7)