"Secara kuantitafif, indikator keuangan perbankan dan industri keuangan non bank di Maluku tercatat tumbuh positif. Hal ini dilihat dari nilai pencapaian aset dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit," tandas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto.
Menurut Bambang, di Maluku untuk aset industri perbankan, tumbuh positif. Dimana total pertumbuhan aset posisi Desember 2016 sebesar Rp1,09 triliun atau 6,49 persen dari posisi Desember 2015. Sedangkan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit 11,65 persen lebih tinggi dari pertumbuhan kredit rata-rata nasional, yang tercatat 8,76 persen.
"Hal ini menjadi catatan positif terhadap penyaluran kredit di Provinsi Maluku," ucapnya.
Bambang menambahkan, pada industri keuangan non bank. Untuk posisi November 2016, total aset dana pensiun dan piutang pembiayaan se-Provinsi Maluku juga tercatat tumbuh positif.
“Dimana piutang pembiayaan tumbuh sebesar 19,91 persen dari Rp424.93 miliar menjadi Rp483.82 miliar. Dan pada posisi yang sama, total aset dana pensiun tumbuh 4.15 persen dari Rp138.10 miliar menjadi Rp143.83 miliar. (MP-7)