Harga Ayam di Bone Turun, Penjual "Pusing" Cari Pembeli



BONEPOS, BONE - Sejumlah pedagang ayam potong di Pasar Bone Selatan, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, mengeluhkan sepinya pembeli karena perekonomian warga masih lesu.

"Setelah Lebaran Idul Adha 2016 hingga kini permintaan daging ayam terus menurun dan itu berdampak langsung terhadap turunnya harga. Sekarang pasar terlihat lebih sepi dari kunjungan warga," kata seorang pedagang, Muli di Pasar Laccibunge, Kecamatan Libureng, kamis, 4 Januari 2017.

Ia menjelaskan, akibat sepinya pembeli ia terpaksa membatasi pasokan dari distributor karena khawatir jika tidak terjual dalam sehari daging sudah mulai berubah kualitasnya.

"Kalau sudah lewat dari sehari daging-daging itu sudah tidak segar pelanggan pun enggan membeli. Biasanya dalam sehari mampu terjual sekitar 5 hingga 8 ekor ayam  namun sekarang paling banyak terjual hanya berkisar 2 hingga  5 ekor," ujar dia.

Ia menjelaskan, harga daging ayam yang sudah dibersihkan turun menjadi Rp28.000 dari sebelumnya Rp35.000 per ekor,

"Dengan harga itu saja tetap sulit terjualnya bahkan terkadang harus diturunkan lagi harganya menjadi Rp28.000 per ekor untuk yang bersihnya demi menarik minat pembeli," ujarnya.

Demikian juga dengan Heru, pedagang lainnya yang mengakui pembeli daging ayam sepi meskipun harganya sudah diturunkan.

Ia berharap dengan turunnya harga ayam potong mampu menarik minat calon pembeli, dan harga daging ayam itu masih berdasarkan mekanisme pasar
   
"Harga daging ayam itu sengaja diturunkan dengan harapan permintaan kembali meningkat, sedangkan untuk stok saat ini cukup banyak," ujarnya.

PEWARTA : AMRY AMAS
EDITOR : RISWAN 
COPYRIGHT © BONEPOS 2016

Subscribe to receive free email updates: