TPAKD Maluku Gelar Seminar Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Banda, Malukupost.com - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Maluku yang diinisiasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat melaksanakan seminar dan lokakarya pemberdayaan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata untuk pengusaha penginapan dan UMKM, di Banda Naira, Rabu (14/12). Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dalam hal ini Kecamatan Banda Naira, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah dan BRI Cabang Ambon, berlangsung selama dua hari 14-15 Desember 2016.
Banda, Malukupost.com - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Maluku yang diinisiasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat melaksanakan seminar dan lokakarya pemberdayaan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata untuk pengusaha penginapan dan UMKM, di Banda Naira, Rabu (14/12).

Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dalam hal ini Kecamatan Banda Naira, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah dan BRI Cabang Ambon, berlangsung selama dua hari 14-15 Desember 2016.

Kepala OJK Provinsi Maluku Bambang Hermanto dalam sambutannya mengatakan kegiatan itu diselenggarakan untuk mendukung pengembangan Banda Naira sebagai kawasan khusus pariwisata.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan pariwisata, meningkatkan potensi ekonomi masyarakat melalui pariwisata dan UMKM di Pulau Banda," katanya.

Menurut dia, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banda Naira perlu didukung dengan peningkatan akses dan sarana transportasi yang memadai.

"Sarana trasnportasi yang ada saat ini hanya kapal cepat yang melayani secara terbatas dengan frekuensi dua kali seminggu, yakni Selasa dan Rabu (PP), kemudian hari Sabtu dan Minggu (PP)," jelasnya.

Karena itu, lanjut Bambang perlu percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Banda Naira sehingga pesawat dapat menjadi alternatif moda transportasi ke wilayah itu.

"Sumber daya alam di wilayah ini sangat melimpah, berupa buah pala dan cengkeh, dan perlu ditingkatkan nilai ekonominya melalui kegiatan usaha industri rumah tangga seperti pembuatan handicraft berbahan dasar cengkeh, dan jus pala," ujarnya.

Karena itu, aktivitas usaha industri rumah tangga perlu terus didorong sehingga dapat menghidupkan ekonomi masyarakat pulau Banda Naira dan sekitarnya.

Selain itu, penyediaan fasilitas penunjang sektor pariwisata seperti penginapan yang memiliki standar kelas dunia perlu ditingkatkan.

"Peningkatan fasilitas penginapan mampu mendongkrak arus wisatawan secara regular, baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara tanpa harus menunggu even-even khusus karena pulau Banda Neira dan pulau-pulau sekitarnya memiliki potensi wisata yang luar biasa baik dari sisi wisata sejarah, wisata alam dan wisata bahari," ungkap Bambang.

Sebagai narasumber dalam kegiatan seminar dan workshop tersebut yakni Kepala Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Maluku Ibu Habiba Saimima, dengan materi Arah Pengembangan Kegiatan Usaha Untuk Mendukung Pengembangan Banda Naira Sebagai Kawasan Khusus Pariwisata.

Selanjutnya Julius Pieritsz menyampaikan materi, Potensi Pengembangan Usaha Home Stay di Banda Naira dan Success Story Pengembangan Usaha Penginapan Baguala Resort dan Ora Beach Resort.

Pimpinan BRI Unit Banda Neira Fathudin Malawat menyampaikan materi, Skema Pembiayaan Home Stay dan UMKM.

Sedangkan Daniel Oppier memandu pelatihan kerajinan berbahan dasar cengkeh.

Untuk kegiatan hari kedua akan ada pemaparan materi mengenai edukasi keuangan yang disampaikan oleh OJK Provinsi Maluku.

Selanjutnya pemetaan usaha produktif yang dikelola oleh ibu-ibu rumah tangga yang potensial untuk dikembangkan mendukung usaha pariwisata. (MP-4)

Subscribe to receive free email updates: