"Saya kembali mengingatkan kepada para RT/RW yang berada di Kota Ambon untuk bisa meningkatkan kewaspadaannya terhadap masyarakat yang menjadi pendatang baru di daerahnya masing-masing, apalagi saat ini ada dalam proses tahapan pilkada,"ujar Huwae di Ambon, Sabtu (10/12).
Menurut Huwae, hal ini demi mencegah gejolak yang kemudian akan terjadi sebelum dan sesudah pencoblosan kepala daerah.
"Kami sangat mengharapkan adanya kerjasama yang baik dari perangkat pemerintah yang paling bawah ini untuk dapat membantu pihak kepolisian dalam mencegah instabilitas keamanan yang akan terjadi di Kota Ambon pasca proses pungut hitung," ujarnya.
Dijelaskan Huwae, Kepolisian saat ini telah memprotek atau telah mendeteksi akan ada proses mobilisasi masa untuk memilih pasangan calon tertentu. Untuk itu, dirinya berharap agar RT/RW dapat membantu dengan cara melakukan pendataan terhadap masyarakat serta secara langsung mengenali wajah masyarakatnya sendiri.
"Kami telah memprotek akan ada proses mobilisasi masa ke Kota Ambon sehingga lewat kegiatan ini kami menghimbau agar RT/RW dapat mengambil langkah-langkah," ungkapnya.
Huwae menambahkan, kepolisian telah ditempatkan di wilayah perbatasan untuk mengantisipasi masuknya masa pemilih untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
Untuk diketahui, wilayah perbatasan yang langsung bersentuhan dengan Kota Ambon diantaranya wilayah Durian Patah - Talaga Kodok, Desa Laha - Hatu dan Passo - Waitatiri. (MP-8)