“Dua orang yang tidak lolos seleksi, yakni satu orang di kejuruan germen apparel-operator jahit mudah dan satu orang di kejuruan processing-pengolahan hasil pertanian,”ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak, Sadli Lie di Ambon, Senin (19/12).
Sadli Lie dalam sambutannya mengatakan, pelatihan yang dilakukan dalam rangka untuk menanggulangi pengangguran, karena itulah dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh kementrian pemberdayaan melalui program wanita Indonesia hebat, dalam upaya untuk lebih memaksimalkan berkembangnya kewirausahaan masyarakat di daerah Maluku dan harapan kami agar di tahun-tahun mendatang dapat menfokuskan program seperti ini sesuai kondisi sumber daya alam dan tingkat kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan.
“Sebagaimana saya katakan beberapa waktu lalu bahwa program wanita Indonesia hebat dalam pandangan saya, adalah langkah terobosan berisikan ide-ide cemerlang tentang membangun perempuan Indonesia yang lebih bermartabat,”ujarnya.
Sadlie katakan untuk mengatasi masalah pengangguran merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
“Mari secara bersama-sama kita bahu membahu, membulatkan tekad dalam rangka mengembangkan kewirausahaan di bumi Maluku tercinta dan terus mengembangkan diri seiring tuntutan era keterbukaan dalam konteks yang lebih rill, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan bagi diri sendiri, masyarakat dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang ada dibawah ini, apalagi pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN telah menyediakan pangsa pasar tenaga kerja dan lapangan kerja dari Maluku dapat bekerja di negara rumpun ASEAN dan sebaiknya terhadap kita di Indonesia,”ungkapnya.
Dirinya berharap, melalui kegiatan ini dapat menyiapkan calon tenaga kerja perempuan yang kompeten, mampu menguasai dan melaksanakan setiap unit dan elemen kompetensi tiap kejuruan dan bidang keahlian yang diikuti sehingga memiliki kemampuan memberdayakan diri pribadi, keluarga, masyarakat bahkan bangsa dan negara. (MP-7)