KKTNA Provinsi Maluku Bakal Dilantik Gubernur

Ambon, Malukupost.com - Gubernur Maluku Said Assagaf menurut rencananya akan melantik dan mengukuhkan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KKTNA) Provinsi Maluku. "Kegiatan pelantikan akan dilaksanakan di lantai VII kantor gubernur Maluku pada tanggal 15 Nopember 2016," kata Kepala Sekretariat Bakorluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Maluku, Jery Uweubun di Ambon, Jumat (11/11). Dijelaskan, itu dilakukan bersamaan dengan acara pembukaan rapat koordinasi penyuluh tingkat provinsi Maluku dan juga launching sebuah sistem informasi penyelenggaraan monitoring penyuluhan pertanian. Jadi pada tanggal 15 November itu, lanjutnya, ada tiga kegiatan yang akan dirangkai jadi satu pada acara seremonial di kantor gubernur Maluku.
Ambon, Malukupost.com - Gubernur Maluku Said Assagaf menurut rencananya akan melantik dan mengukuhkan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KKTNA) Provinsi Maluku.

"Kegiatan pelantikan akan dilaksanakan di lantai VII kantor gubernur Maluku pada tanggal 15 Nopember 2016," kata Kepala Sekretariat Bakorluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Maluku, Jery Uweubun di Ambon, Jumat (11/11).

Dijelaskan, itu dilakukan bersamaan dengan acara pembukaan rapat koordinasi penyuluh tingkat provinsi Maluku dan juga launching sebuah sistem informasi penyelenggaraan monitoring penyuluhan pertanian.

Jadi pada tanggal 15 November itu, lanjutnya, ada tiga kegiatan yang akan dirangkai jadi satu pada acara seremonial di kantor gubernur Maluku.

Jery menjelaskan, kelompok kontak tani nelayan andalan dengan masa bakti 2016-2020 ini merupakan sebuah organisasi profesi yang sifatnya independen yang punya tugas dan peran cukup besar di dalam membantu para petani dan nelayan dalam kegiatan-kegiatan usaha baik dibidang pertanian maupun nelayan sebagai mitra pemerintah.

"Karena itu kami merasa perlu untuk membimbing dan mendukung mereka supaya kegiatan pembangunan di bidang pertanian dan perikanan ini bisa menggeliat dan garis kemiskinan yang berada di Provinsi Maluku yang 50 persen yang kebanyakan berasal dari sektor pertanian dan perikanan biasa cepat keluar dari sana," ujarnya.

Kemudian kegiatan yang ketiga, lanjutnya, punya satu kegiatan melaunching sebuah sistem informasi penyelenggaraan monitoring penyuluhan pertanian yang berbasis SMS Get Way.

"Kita mengetahui Provinsi Maluku merupakan daerah kepulauan yang biaya operasionalnnya cukup tinggi, kalau kita lakukan monitoring dan evaluasi dengan cara konvensional menugaskan petugas ke satu desa untuk memonitor kegiatan penyelenggaraan penyuluhan untuk mengetahui persis apakah itu penyuluh di lapangan benar-benar mendampingi para petani atau tidak cukup besar," ujarnya.

Walaupun disadari memang biaya perjalanan dinas, lanjutnya, selain itu juga ada sistem yang lain berbasis web side, tetapi juga harus mengetahui bahwa di Maluku sebagian besar memiliki jaringan internet yang memadai, belum lagi ada petani yang belum mampu menggunakan Handphone yang berbasis android, bahkan ada penyuluh juga yang belum paham menggunakannya.

"Sehingga kami berpikir menggunakan SMS Get Way jauh lebih muda dan murah sehingga kita mencoba untuk menggunakan sistem ini," ujarnya. (MP-3)

Subscribe to receive free email updates: