Aksi mogok kerja ini membuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat di RSUD Haulussy menjadi terganggu.
Sekretaris RSUD Haulussy Ambon, Charles Sahusilawane yang dikonfirmasi di Ambon, Kamis (10/11) mengakui, dokter yang melakukan mogok kerja sebagian besar merupakan dokter spesialis, yang menuntut uang jasa pelayanan.
Menurut Sahuwilawane, keterlambatan pembayaran uang jasa dokter, disebabkan dari keterlambatan penyampaian laporan jasa pelayanan yang diberikan kepada pasien.
“Jadi bukan salah kita, namun salah dokter yang belum menyampaikan laporan kepada kita,”ujarnya.
Dijelaskan Sahusilawane, sampai saat ini sudah ada dokter yang menyampaikan laporannya, namun disatu sisi ada dokter yang juga belum menyampaikan laporannya. Sehingga berdampak bagi dokter-dokter yang sudah menyampaikan laporan.
“Setiap bulan kita berikan uang pelayanan, namun ada banyak dokter yang belum menyampaikan laporan, sehingga tertunda berbulan-bulan. Dan dalam pembayaran tunjangan pelayanan tersebut kita berikan sekaligus, bukan diberikan perorangan,”ungkapnya.
Sahusilawane katakan, keterlambatan penyampaian laporan ini, juga mempersulit tim jasa dalam merekap data-data pelayanan.
Dirinya mengakui, sampai saat ini uang pelayanan dokter masih ada, tinggal etika baik dari dokter yang belum menyampaikan laporan, untuk segera dimasukkan. Sehingga tunjangan yang diminta dapat dibayarkan secepatnya.
Walaupun demikian, Sahusilawane mengingatkan kepada dokter selaku aparatur sipil negara (ASN) yang baik harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. (MP-7)