"Dari kampanye politik PANTAS berupa program pro rakyat, maka saya dari PDI-P bersama delapan parpol pendukung PANTAS, diantaranya Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, PAN, PKS, PKB, PBB dan PKPI, dengan 25 kursi di DPRD Kota Ambon akan terus mengawal PANTAS untuk mewujudkan janjinya itu. Kalau dalam perjalanan keduanya tidak mampu menjalankan programnya, maka kami partai pengusung akan menegurnya,” ungkap Huwae, dalam sambutannya pada acara kampanye PANTAS di Air Besar, Negri Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, Jumat, (11/11).
Menurut Huwae, Paulus Kastanya yang akrab disapa Polly dan M.A.S Latuconsina yang akrab disapa Sam adalah putra terbaik Kota Ambon. Sebab, keduanya telah teruji dalam memimpin Kota Ambon. Selain itu, keduanya juga telah dipercaya oleh sembilan parpol pendukung dan 25 anggota DPRD Kota Ambon untuk mensejahterakan rakyatnya.
"Semua program pro rakyat sudah dirancang dan akan direalisasikan oleh PANTAS, sehingga jangan pernah memilih orang yang datang dengan janji kosong. Dan kalau pemilihannya seperti dulu melalui DPRD, maka Polly - Sam menunggu dilantik saja," tandasnya.
Huwae tegaskan, para kandidat dalam orasi politiknya tidak boleh memberikan janji politik berupa uang. Sebab, janji tersebut merupakan janji omong kosong belaka.
"Jangan kita dibodohi dengan janji manis, mereka bilang akan memberikan bantuan ini dan itu berupa uang tunai. Itu adalah janji untuk merebut hati rakyat semata, setelah itu masyarakat dibiarkan. Janji di politik sah saja, tapi janji harus melalui program, bukan janji memberikan sejumlah uang," pungkasnya. (MP-8)