Pemulihan psikologis bertujuan membantu masyarakat yang terkena dampak bencana retakan tanah di kawasan Batu Gajah yang telah direlokasi ke Negeri Halong, kecamatan Baguala, kata Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kota Ambon, Ronald Lekransy.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kembali kehidupan sosial dan kondisi psikologis pada keadaan normal, seperti kondisi sebelum terjadi bencana," katanya di Ambon, Sabtu (26/11).
Ia mengatakan, pelayanan yang dilakukan berupa bantuan konseling dan konsultasi, pendampingan, pelatihan dan kegiatan psiko sosial yang dilakukan oleh para narasumber yakni rohaniawan dan psikolog dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Selain itu, juga para ketua RT dan RW, kepala dusun dan para sesepuh di lokasi relokasi pengungsi Batu Gajah.
Kegiatan diarahkan pada warga usia rentan yakni antara tiga tahun hingga 65 tahun yang membutuhkan pendampingan atau konseling.
"Kelompok usia yang terlibat di antaranya usia tiga hingga enam tahun sebanyak 37 orang, tujuh hingga 12 tahun 39 orang, 13 hingga 25 tahun sebanyak 56 orang dan usia 26 hingga 70 tahun sebanyak 150 orang," katanya.
Ronald berharap warga relokasi Batu Gajah setelah kegiatan pemulihan psikologis dapat berinteraksi sosial dan membangun kehidupan ekonomi dan budaya di lokasi yang baru.
"Kami berharap apa yang dilakukan ini sejalan dengan upaya membangun situasi kehidupan sosial masyarakat yang normal di lokasi relokasi negeri Halong," tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan permainan untuk warga usia 13 - 25 tahun, dan penanaman 200 anakan pohon trembesi, rambutan dan nangka.
"Kami berupaya membangun konsep ruang terbuka hijau sehingga memberikan nuansa lingkungan yang alamiah, sehat dan berkelanjutan bagi masyarakat di relokasi," kata Ronald. (MP-2)