"Kegiatan ekspedisi yang berlangsung mulai tanggal 20 hingga 23 Oktober 2016 menyinggahi delapan pulau, dan semuanya dilakukan penukaran uang lusuh," kata Deputy Perwakilan BI Maluku, Joko Triono di Ambon, Jumat (28/10).
Pulau-pulau yang disinggahi untuk kegiatan penukaran uang lusuh yakni Banda, Rum, Hatta, Kalar-Kalar, Dobo, Benjina, Kabarfani, dan Pulau Kenari.
Joko mengungkapkan, di beberapa tempat seperti Kalar-Kalar dan Kabarfani tidak ada bank sehingga uang yang ditukar sudah hampir hancur.
"Karena memang tidak ada bank yang beroperasi di daerah itu terpaksa perputaran uang itu hanya di situ saja, dan kalaupun terpaksa mereka harus ke Dobo Ibu Kota Kabupaten Aru untuk menukar uang yang baru," ujarnya.
BI Maluku, lanjutnya, pada kegiatan ekspedisi II itu menyiapkan sedikitnya Rp6 miliar sebagai stok guna kegiatan penukaran uang lusuh.
Joko mengatakan, di Kalar-Kalar dan Kabarfani masih ada uang dengan pecahan Rp100 lembar namun tidak bisa dilakukan penukaran lagi sebab sudah melewati masa emisinya, sudah tidak laku lagi.
"Jadi kegiatan ekspedisi II BI Maluku yang berlangsung mulai dari tanggal pada 20 - 23 Oktober 2016 dan berhasil menukarkan uang lusuh sebanyak Rp1,6 miliar masih dibawah kegiatan ekspedisi I yang berhasil menukarkan uang lusuh sebanyak Rp3 miliar," ujarnya.
Ekspedisi I ke Pulau-Pulasu terluar mulai dari pulau Teon,Nila dan Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, kemudian Saumlaki, Selaru, Pulau-Pulasu Babar, Moa, Leti, Lakor hingga ke dusun Ustutun, di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). (MP-2)