Dikatakan Unesco di kantor perwakilannya di Paris, resolusi itu membuat Israel memutus hubungan dengan pihak Unesco karena dianggap tidak melakukan pembicaraan dan mendengar suara dari pihak Israel, pekan lalu.
Teks resolusi itu secara tegas membuat Israel merasa tersingkir, karena dalam resolusi tersebut hanya merujuk pada kompleks Masjid Al-Aqso di timur Yarusalem dan tiga tempat suci lainnya dengan nama Islam; Al-Aqso dan Al-Haram Al-Sharif.
Israel merasa di kompleks tersebut terdapat juga rumah ibadah Yahudi 'Temple Mount' yang Pertama dan Kedua.
Deputi Duta Besar Palestina untuk Unesco, Mounir Anastas mengatakan kepada media jika resolusi itu mengingatkan dunia bahwa Israel telah melakukan penjajahan dengan menguasai Yarusalem timur.
"Itu mengingatkan mereka (Israel) untuk menghentikan kekerasan dengan apa yang telah mereka lakukan selama ini, termasuk dengan peninggalan bersejarah juga situs keagamaan," kata Mounir seperti di kutip kantor berita AFP.
Ini adalah kali kedua Unesco ikut campur dalam tensi panas antara Israel dan Palestina. Pada April 2016, Unesco mengeluarkan resulusi jika Israel melakukan agresi secara ilegal dan melakukan perbuatan melawan kebebasan bagi para umat muslim untuk bisa beribadah di Masjid Al-Aqsa. (bmw/cnn)