"Masih sepi seperti hari-hari biasa, kalaupun ada hanya aktivitas cuci dan solder emas yang sudah rusak," kata Udin, pedagang emas pinggiran yang mangkal di depan pertokoan Ambon Plaza, Kamis (13/10).
Dia mengaku para pedagang seperti dirinya belakangan ini hanya dapat rejeki dari memperbaiki perhiasan emas yang rusak.
"Emas yang rusak atau yang patah diperbaiki dengan cara disolder, harganya Rp25.000/titik. Lumayan juga kalau perhiasan emas seperti kalung yang disolder dua titik sudah dapat Rp50.000," katanya.
Menurut Udin, sudah empat hari terakhir belum ada warga masyarakat yang datang untuk menjual atau tukar tambah perhiasan.
Harga emas sekarang juga melonjak hingga Rp590.000/gram, sehingga masyarakat enggan untuk membeli jenis logam mulia tersebut.
Ia mengungkapkan, transaksi di pinggir jalan semakin sepi setelah lelang emas jatuh tempo di Kantor Pegadaian Cabang Ambon tidak dilakukan lagi secara terbuka, tetapi langsung dijual ke nasabah yang berminat.
Hal senada dikemukakan Rustam, pedagang emas pinggiran yang mangkal di pertokoan Jalan Latuharihari (depan Ambon Plaza).
"Dari tadi pagi belum ada orang yang datang menjual atau membeli emas. Masyarakat yang datang umumnya hanya melihat-lihat, beberapa ada yang datang untuk memperbaiki perhiasannya," katanya.
Ditanya soal harga emas, dia menjelaskan, kalau bentuknya utuh pedagang berani beli dengan harga Rp430.000/gram, untuk kemudian dicuci dan dijual dengan harga Rp500.000/gram.
"Kalau emas yang sudah rusak seperti gelang, cincing dan kalung dilihat dahulu tingkat kerusakannya. Sekiranya hanya putus satu titik dibeli dengan harga Rp420.000/gram," ujarnya. (MP-6)