Ini Tanggapan Huwae Terkait Isu Menjatuhkan Pasangan "PANTAS"

Ambon, Malukupost.com - Semakin hari semakin memanas saja isu menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Ambon, mulai menebar jurus maut, yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menjatuhkan pasangan Paulus Kastanya(Poly) – M. A. S. Latuconsina (Sam), pasangan yang dikenal dengan slogan PANTAS. Salah satu jurus maut yang dipakai adalah kepemimpinan, dimana setelah terpilih nantinya Sam akan menjadikan Poly sebagai Boneka. Artinya selama lima kepemimpinan PANTAS, Sam akan mengatur seluruh proses pemerintahan. Menanggapi hal tersebut, ketua tim pemenangan PANTAS, Edwin Adrian Huwae, mengatakan isu tersebut merupakan isu menyesatkan dan tidak mencerdaskan secara politik untuk warga kota Ambon. “Mari kita adu program, ide dan gagasan untuk membangun kota Ambon. Jangan kemudian membodohi masyarakat dengan ikrar anti korupsi, dan isu-isu yang menyesatkan,”tandasnya di Ambon, Minggu (2/10). Menurut Huwae, bila ada yang memainkan isu dan fitnah yang tidak mendidik, maka orang-orang seperti ini dalam rangka mendapatkan kekuasaan saja sudah menggunakan isu negatif, lalu bagaimana kalau saatnya nanti mereka mendapatkan kepercayaan rakyat. Dirinya mempertegas, yang menjadi Walikota adalah Poly Kastanya bukan Sam Latuconsina, kewenangan Walikota berbeda dengan Wakil Walikota. Jadi, kalau ada isu Wakil Walikota yang lebih dominan dari Walikota tidak ada dasarnya sama sekali. “Sapa Walikota, sapa yang Wakil Walikota. Yang pastinya pak Poly dicalonkan menjadi Walikota dan tidak mungkin pak Sam akan melebih Walikota. Pasti Walikota yang akan memimpin kota ini. Tugas Wakil Walikota adalah membantu Walikota untuk pengelolaan pemerintahan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, apalagi kedua figur ini merupakan birokrat murni yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang pemerintahan,”pungkasnya. Huwae katakan, bagi calon Bupati-Wakil Bupati/Walikota-Wakil Walikota, partai politik serta simpatisan dapat menjalani kontestasi Pilkada dengan secara jujur, dan tidak menyebarkan isu-isu yang akan membodohi masyarakat. “Hal itu bukannya mencerdaskan masyarakat tapi malah membodohi masyarakat,”tegasnya. Sebagai ketua tim pemenangan PANTAS, Huwae optimis terhadap kerja-kerja pemenangan yang sudah dilakukan dan tentu didukung kuat oleh sembilan Parpol pengusung dan seluruh relawan termasuk stakeholder lain yang ingin terlibat dalam kontestasi Pilkada kota Ambon. “Kepercayaan Parpol yang luar biasa besar ini bukan tanpa alasan karena figur Pantas mempunyai pengalaman di pemerintahan, maka wajar kalau mereka mendapatkan kepercayaan,” jelasnya. (MP-7)
Ambon, Malukupost.com - Semakin hari semakin memanas saja isu menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Ambon, mulai menebar jurus maut, yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menjatuhkan pasangan Paulus Kastanya(Poly) – M. A. S. Latuconsina (Sam), pasangan yang dikenal dengan slogan PANTAS.

Salah satu jurus maut yang dipakai adalah kepemimpinan, dimana setelah terpilih nantinya Sam akan menjadikan Poly sebagai Boneka. Artinya selama lima kepemimpinan PANTAS, Sam akan mengatur seluruh proses pemerintahan.

Menanggapi hal tersebut, ketua tim pemenangan PANTAS, Edwin Adrian Huwae, mengatakan isu tersebut merupakan isu menyesatkan dan tidak mencerdaskan secara politik untuk warga kota Ambon.

“Mari kita adu program, ide dan gagasan untuk membangun kota Ambon. Jangan kemudian membodohi masyarakat dengan ikrar anti korupsi, dan isu-isu yang menyesatkan,”tandasnya di Ambon, Minggu (2/10).

Menurut Huwae, bila ada yang memainkan isu dan fitnah yang tidak mendidik, maka orang-orang seperti ini dalam rangka mendapatkan kekuasaan saja sudah menggunakan isu negatif, lalu bagaimana kalau saatnya nanti mereka mendapatkan kepercayaan rakyat.

Dirinya mempertegas, yang menjadi Walikota adalah Poly Kastanya bukan Sam Latuconsina, kewenangan Walikota berbeda dengan Wakil Walikota. Jadi, kalau ada isu Wakil Walikota yang lebih dominan dari Walikota tidak ada dasarnya sama sekali.

“Sapa Walikota, sapa yang Wakil Walikota. Yang pastinya pak Poly dicalonkan menjadi Walikota dan tidak mungkin pak Sam akan melebih Walikota. Pasti Walikota yang akan memimpin kota ini. Tugas Wakil Walikota adalah membantu Walikota untuk pengelolaan pemerintahan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, apalagi kedua figur ini merupakan birokrat murni yang sudah berpengalaman puluhan tahun di bidang pemerintahan,”pungkasnya.

Huwae katakan, bagi calon Bupati-Wakil Bupati/Walikota-Wakil Walikota, partai politik serta simpatisan dapat menjalani kontestasi Pilkada dengan secara jujur, dan tidak menyebarkan isu-isu yang akan membodohi masyarakat.

“Hal itu bukannya mencerdaskan masyarakat tapi malah membodohi masyarakat,”tegasnya.

Sebagai ketua tim pemenangan PANTAS, Huwae optimis terhadap kerja-kerja pemenangan yang sudah dilakukan dan tentu didukung kuat oleh sembilan Parpol pengusung dan seluruh relawan termasuk stakeholder lain yang ingin terlibat dalam kontestasi Pilkada kota Ambon.

“Kepercayaan Parpol yang luar biasa besar ini bukan tanpa alasan karena figur Pantas mempunyai pengalaman di pemerintahan, maka wajar kalau mereka mendapatkan kepercayaan,” jelasnya. (MP-7)

Subscribe to receive free email updates: