Penerbit Ancam Tarik Buku Paket di TK/PAUD Pembina Palu

Inilah buku-buku paket milik PT Intan Pariwara yang terancam ditarik paksa dari TK/PAUD Negeri Pembina Palu, karena belum dibayar. 

Palu, Jurnalsulteng.com - Kebobrokan yang terjadi di TK/PAUD Negeri Pembina Kota Palu akhirnya terbongkar. Hal ini terungkap setelah adanya upaya tarik paksa buku paket  yang dilakukan PT Intan Pariwara (IP) karena belum dibayar.

Padahal, mayoritas orang tua siswa sudah melunasi pembayaran buku yang inklud dengan biaya pendaftaran masuk sekolah senilai RP2.350.000,-

Sontak hal itu membuat orang tua murid resah dan langsung mendatangi ruang kepala sekolah, mempertanyakan soal adanya penarikan buku yang sedang digunakan untuk belajar.

PT Intan Pariwara memiliki tagihan dengan rincian 157 set buku paket dan perlengkapannya @Rp230.000,-/set. Sehingga total tagihan PT Intan Pariwara di TK Pembina mencapai Rp36.110.000,-.

Sementara, pihak sekolah yang saat itu dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah Masita Masuara membebani orang tua siswa atas buku paket tersebut sebesar Rp440.000,-.

Pihak PT Intan Pariwara mengaku sudah berulang kali melakukan penagihan kepada mantan Kasek Masita Masuara yang beberapa waktu lalu dicopot Walikota Palu, Drs Hidayat,M.Si. Sementara pihak sekolah mengaku sudah tidak mempuanyai uang, karena semua uang pembayaran dari orangbtua siswa sudah diserahkan ke Kepala Sekolah lama.

"Sampai saat ini kami tidak diberi kepastian kapan akan dibayar. Makanya kami akan tarik kembali buku yang sudah digunakan," ujar salah seorang perwakilan PT IP di ruang Kepsek, Sabtu (1/10/2016).

PT IP juga mengaku sudah memberikan kelonggaran waktu pembayaran, karena buku-buku tersebut dimasukkan sekira Mei 2016. Namun hingga saat ini belum sepeserpun yang dibayarkan.

"Harga buku paket kami cukup murah yakni Rp230.000/set, yang berisi 19 item untuk perlengkapan dan 15 jenis buku pelajaran. Sementara dijual kepada orang tua murid Rp440.000. Kan sdah untung banyak. Malah kami masih memberikan fee sebesar 10 persen," terangnya.

Sementara itu Plt Kepala Sekolah TK/PAUD Negeri Pembina, Fauziah mengaku tidak bisa berbuat banyak bila buku-buku tersebut ditarik pihak penerbit.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena pengakuan bendahara uang yang terkumpul sudah diserahkan seluruhnya kepada kepala sekolah lama," ujar Fauziah.

Bahkan kata Fauziah, termasuk uang untuk kegiatan ekstrakulikuler juga sudah diambil mantan Kasek, padahal semua murid sudah dibebani item biaya eskul saat mendaftar sebesar Rp50.000,-.

 "Makanya setiap ada kegiatan kami mengundang orang tua murid yang diketahui komite sekolah. Karena itu sesuai instruksi walikota saat saya menerima SK," terang Fauziah.

Bendahara TK/PAUD Negeri Pembina Fadlun membenarkan apa yang disampaikan Plt Kasek Fauziah.

Menurut Fadlun, dirinya sebagai bendahara hanya manjadi tukang catat dan tidak memegang uang hasil pungutan pendaftaran.

"Setiap ada orang tua yang membayar, berapapun harus langsung saya serahkan ke Kasek lama. Uang sama saya hanya lewat. Biar hanya satu orang yang membayar, kalau ada ibu Masita langsung saya serahkan," terang Fadlun.

Fadlun juga memberikan rincian uang dari pendaftaran yang diserahkan pada Masita Masuara selaku kasek lama.

Berikut rincian hasil pungutan di TK/PAUD Negeri Pembina Palu:

1. Pembayaran Pakaian @Rp.700.000 x 103 murid =Rp.71.280.000,-
2. Peningkatan Mutu Guru @Rp.600.000 x103 murid = Rp60.000.000,-
(tiga murid tidak membayar)
3. Uang komite 2 bulan (Juli-Agust) @300.000 total terbayar Rp.30.900.000,-
4. Buku Raport & Pasfhoto Rp.20.600.000,-
5. Asuransi &P3K Rp.5.150.000,-
6. Uang Buku Paket Rp.46.350.000,-
7. Eskul @Rp50.000 x 103 =Rp.5.150.000,-
Total...............................Rp.239.430.000,-
















Dari jumlah tersebut kata Fadlun,  yang sudah diserahkan kepada Masita Masuara senilai Rp.214.840.000,-.  Sedangkan yang belum tertagih dari orang tua murid hanya sebesar  Rp.24.600.000,-

"Saat kami meminta untuk membayar buku paket, ibu Masita malah menyuruh kami menagih ke orang tua murid. Sementara tagihan ke orang tua murid yang tersisa sudah tidak mencukupi untuk membayar tagihan buku sebesar Rp36 juta itu," jelasnya.
Beberapa orang tua murid TK/PAUD Negeri Pembina Palu berkumpul di ruang Kepala Sekolah mempertanyakan adanya penarikan buku paket oleh PT Intan Pariwara, Sabtu (1/10/2016). (Foto:Trisno/Jurnalsulteng.com)



Salah satu orang tua murid H. Aslan mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. H. Aslan bersama beberapa orang tua memediasi PT Intan Pariwara dengan pihak sekolah, agar menunda penarikan buku paket tersebut.

"Selaku orang tua murid, kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami mendesak Dinas Pendidikan Kota Palu memberikan sanksi berat kepada mantan kepala sekolah Masita Masuara. Berarti selama ini komite tidak berfungsi sebagaimana mestinya," kata Aslan.

Sementara itu, mantan Kasek TK/PAUD Negeri Pembina Palu, Masita Masuara yang dikonfirmasi via seluler membantah sudah menerima uang pembayaran dari orang tua siswa senilai Rp. 214.840.000,-

Menurut Masita, ia hanya menerima pembayaran uang pakaian seragam kurang lebih Rp78 juta.

"Kalau soal pembayaran buku, sudah saya komunikasikan dengan pihak PT Intan Pariwara dan akan dibayar tanggal 10 Oktober 2016. Karena masih ada tagihan yang belum terbayar dari orang tua siswa sekira Rp.26 juta dan tunggakan uang komite Juli-Agustus dari murid lama," kata Masita.

Terkait hal tersebut Masita juga mengatakan sudah melakukan rapat dengan Komite sekolah, Plt Kepala Sekolah dan Bendahara.

"Bahkan terkait pemasukan dan pengeluaran juga sudah diaudit komite sekolah. Minggu lalu sudah diaudit oleh Komite sekolah. Semuanya sudah jelas dan clear," tegasnya. (***)


Rep; Sutrisno
Red; Agus Manggona





Subscribe to receive free email updates: