“Tabir Surga Tersembunyi itu bisa dapat terlihat dan dikenali di nusantara maupun mancanegara, sehingga untuk menyukseskan kegiatan akbar ini kami pemuda siap mendukung pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei,” ungkap Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) Usman Renur di Langgur, Sabtu (24/9).
Menurut Renur, Even yang direncanakan menjadi even tahunan ini tidak hanya mempromosikan keunikan fenomena alam berupa meti kei serta keindahan panorama surga tersembunyi tetapi sekaligus turut melestarikan kearifan lokal masyarakat di kepulauan kei lewat rangkaian festival kegiatan yang digelar nantinya.
“Festival Pesona Meti Kei ‘yang baru pertama kali digelar ini tentunya harus didukung oleh pemuda sebagai agent of change yang memiliki semangat perubahan. Semangat dalam mendorong perubahan paradigma dari yang mulanya ‘memunggungi’ laut untuk kembali melihat ke laut sebagai potensi yang harus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat di kepulauan kei,” ujarnya.
Renur katakan, ‘melautkan pemuda’ merupakan jargon yang tepat untuk melihat kei sebagai gugusan kepulauan dalam konteks kekinian, Sehingga Kepulauan Kei Sebagai daerah kepulauan dengan garis pantai yang panjang serta memiliki kekayaan ekosistem pantai dan laut merupakan anugerah yang harus tetap dilestarikan.
“Sehingga melalui pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei ini diharapkan bukan hanya untuk kepentingan promosi saja, tetapi sekaligus juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem pantai khususnya terumbu karang. Hal ini penting untuk menjadi perhatian Panitia Pelaksana Festival Pesona Meti Kei,” urainya.
Dijelaskan Renur, pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei secara berkelanjutan harus dapat memberikan Multiplier Efect bagi pengembangan pariwisata di kepulauan kei yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menghuni ‘Surga Tersembunyi’ di kepulauan kei.
“Dengan ketersediaan dana, kerja keras dari panitia pelaksana dan pemerintah daerah tentunya harus diberikan apresiasi dan perlu didukung oleh semua kalangan khususnya pemuda dengan berpartisipasi aktif sekaligus mengontrol pelaksanaan festival tersebut agar sesuai dengan yang diharapkan,” tandasnya.
Renur menambahkan, kesiapan masyarakat serta pelaku wisata khususnya pada lokasi kegiatan festival di desa/ohoi perlu juga harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara khususnya dinas terkait. Pemberdayaan dan peningkatan kesadaran masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata yang berbasis komunitas (Community Based Tourism) merupakan upaya yang perlu dilakukan guna meningkatkan sumber daya serta menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan setempat.
“Sehingga dalam menjelang even seperti Festival Pesona Meti Kei ini nantinya, masyarakat lokal sudah bisa lebih siap dalam menyambut wisatawan yang berkunjung,” pungkasnya.
Mewakili Pemuda Maluku Tenggara, Renur berharap ada kerja sama yang baik antar SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara maupun antar Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dengan Pemerintah Kota Tual merupakan hal penting dalam menyukseskan event Festival Pesona Meti Kei Karena pengembangan pariwisata tidak mengenal batas wilayah dan sektoral (borderless).
“Dengan kerjasama yang baik dan mengesampingkan ego sektoral dan ego pemerintahan, maka diharapkan pelaksanaan Festival Pesona Meti Kei bisa lebih meriah dan menggema dari waktu ke waktu. Kita berbeda pemerintahan tapi kita berada dalam surga yang sama yakni kepulauan kei dan memiliki satu wilayah adat yang sama yakni adat kei. Karena pada prinsipnya Kei adalah Kunci (Kei Is The Key) yang menyatukan kita,” jelasnya.
Perlu diketahui Festival Pesona Meti Kei sendiri dilaksanakan di Kabupaten Maluku Tenggara pada tanggal 8 - 10 Oktober dengan menampilkan kegiatan yakni Festival Cerita Rakyat (14 September - 8 Oktober lokasi kantor Dikpora Maluku Tenggara), Lomba Foto (14 September - 8 Oktober lokasi di Seluruh Lokasi Wisata Kep. Kei), Karnaval/Pembukaan Kegiatan (08 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren Langgur), Lomba Volly Pantai (10 - 13 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat dan Pantai Ohoililir), Pameran Foto (14 Oktober 2016 lokasi Kimson Center), Lari 10 K (15 Oktober 2016 lokasi Finis Ngurbloat), Pameran (17-19 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren langgur), Festival Seni & Budaya (17 - 19 Oktober 2016 Lokasi Lapangan Maren Langgur), Tangkap Ikan Tradisional (20 Oktober Lokasi Ohoi Revav), Puncak Acara (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Gerakan Konsumsi Pangan Lokal (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Tarian Tradisonal Kei Rekor MURI (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Menu Enbal Rekor MURI (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat), Tour ke Pulau- pulau/Snorkling/Diving (22 Oktober 2016 Lokasi Pantai Ngurbloat). (MP-15)