"Kondisi cuaca ini berpeluang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB)," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Marlia, Minggu (2/9).
Dia mengemukakan, peringatan ini juga berkaitan dengan tinggi gelombang di laut Maluku Bagian Utara berpeluang mencapai 2,5 meter.
Sedangkan, gelombang mencapai 1,25 meter berpeluang terjadi di perairan di laut Maluku bagian Utara, perairan Selatan pulau Buru hingga Pulau Seram, laut Banda, perairan Selatan Kepulauai Kei hingga kepulauan Aru, perairan Selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Babar, Perairan Selatan Kepulauan Tanimbar dan Laut Arafuru.
"Kondisi cuaca sebagian besar berawan hingga hujan lokal," ujar Marlia. Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
"Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang," kata Marlia.
Dia menambahkan, imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing- masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrim, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. (MP-4)